JAKARTA—Presiden Amerika Serikat Trump sama sekali tidak mengindahkan penolakan dunia atas sikap provokatifnya, dengan akan tetap memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Jerusalem pada 14 Mei mendatang.
Pimpinan Spirit of Aqsa Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) mendesak majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersikap tegas atas pelanggaran Donald Trump, yang bertentangan dengan 9 resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Diantaranya resolusi 242 tahun 1967, resolusi 252 pada tahun 1968, resolusi 456 & 478 pada tahun 1980, 672 pada tahun 1990, 1397 pada tahun 2002,” katanya saat konferensi pers di Hotel Sofyan Tebet Jakarta Selatan, Senin (7/5/2018).
Selain itu, dirinya juga meminta Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk bersatu dan menentang keras keputusan Trump tersebut serta menggelar sidang darurat sebagai suara aspirasi umat.
“Kepada Pemerintah Amerika Serikat, agar membatalkan pengakuan terhadap eksistensi Negara Israel dan rencana pemindahan kedutaannya ke Yerusalem (Baitul Maqdis), serta keputusan provokatifnya yang mengakui Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai ibukota Israel,” tegasnya
Seperti diketahui sejak keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Desember lalu yang mengakui Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai ibukota bagi penjajah Zionis Israel, seluruh dunia mengadakan penolakan baik di tingkat masyarakat maupun negara.
Bahkan di sidang darurat Majelis Umum PBB pada 21/12, sebanyak 128 negara mendukung resolusi yang menolak keputusan Trump yang provokatif ini. []
Reporter: Rhio