KUALA LUMPUR – Mantan pemimpin Malaysia, Mahathir Mohamad terpilih kembali menjadi perdana menteri tertua di dunia setelah berhasil mengalahkan Najib Razak dalam pemilihan umum. Mahatir yang berusia 92 tahun akan menjadi perdana menteri tertua di dunia.
Kemenangan Mahathir menandai berakhirnya masa jabatan sembilan tahun Najib. Najib telah berkuasa sejak 2009 dan reputasinya ternoda oleh skandal korupsi 1MDB. Dalam skandal ini, dana pemerintah sebesar 2,6 miliar dolar AS diduga digelapkan, termasuk 681 juta dolar AS yang diduga masuk ke rekening bank pribadinya.
Setelah Mahathir keluar sebagai pemenang, maka untuk pertama kalinya perdana menteri Malaysia tidak berasal dari partai UMNO dan tidak menjadi bagian dari koalisi BN. Kemenangan tersebut menunjukkan, keinginan rakyat Malaysia terhadap perubahan.
Angka partisipasi pemilih dalam pemilu kali ini mencapai 76 persen, lebih rendah daripada pemilu 2013. Namun oposisi berhasil memenangkan suara di banyak negara bagian yang selama ini dikenal sebagai kubu BN, seperti Johor, Malaka, Negeri Sembilan, Selangor, dan Penang.
Pemilihan Mahathir sebagai pemimpin oposisi telah membuat pemilihan umum kali ini menjadi tidak biasa. Ia adalah anggota UMNO ketika pertama kali memegang kekuasaan pada 1981, dan memainkan peran kunci dalam pemilihan anak didiknya, Najib, sebagai perdana menteri pada 2009.
Hubungan keduanya memburuk pada 2015 setelah Najib terlibat dalam skandal 1MDB. Di tahun ini, Mahathir mengumumkan tidak hanya pembentukan partai politiknya sendiri, yaitu Bersatu, tetapi beralih sisi dan bergabung dengan koalisi oposisi.
Najib pada awalnya diperkirakan akan memenangkan pemilu dengan mudah. Akan tetapi, kampanye oposisi mendominasi narasi dengan mengangkat isu-isu seperti korupsi dan meningkatnya biaya hidup.
Setelah mengklaim kemenangannya, Mahathir ditanya apakah ia akan menuntut Najib atas dugaan perannya dalam skandal 1MDB.
“Kami tidak akam membalas dendam, kami berusaha mengembalikan aturan hukum,” kata Mahathir.
Sebagai bagian dari kesepakatannya dengan koalisi Pakatan Harapan, Mahathir hanya akan menjadi perdana menteri selama dua tahun. Ia kemudian akan menyerahkan jabatannya kepada Anwar Ibrahim. Anwar, yang juga merupakan anak didik Mahathir, saat ini sedang berada di dipenjara untuk menjalani hukuman keduanya dalam kasus sodomi.
Popularitas Mahathir dan Anwar jatuh pada 1999. Mahathir merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap masuknya Anwar dalam penjara. Namun keduanya mengesampingkan perbedaan mereka dalam pemilu kali ini.
Rencananya, Mahathir akan meminta Anwar untuk diampuni sehingga dia dapat mengambil alih jabatannya.
“Dia akan dibebaskan pada Juni. Begitu dia diampuni, dia berhak menjadi PM,” ujar Mahathir.
Selain itu, Mahathir juga mengumumkan, dia akan menunjuk Wan Azizah, istri Anwar, sebagai wakil perdana menterinya.
Mahathir yang kini berusia 92 tahun, pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia dari 1981 hingga 2003. Mahathir berhasil membawa koalisi oposisi yang dipimpinnya, Pakatan Harapan, untuk memenangkan mayoritas parlemen pertama kalinya sejak kemerdekaan Malaysia pada 1957. Dia akan disumpah oleh Raja pada Kamis (10/5/2018). []
SUMBER: THE GUARDIAN