Oleh: Savitry ‘Icha’ Khairunnisa
Kontributor Islampos di Norwegia
“BUNDA, kenapa iblis enggak mau nurut waktu Allah nyuruh dia sujud ke Nabi Adam?”, itu pertanyaan yang dia ajukan sebelum tidur malam ini.
“Iblis enggak mau sujud karena dia terbuat dari api, sementara Nabi Adam cuma dari tanah,” jawab saya.
“Terus kenapa api lebih bagus daripada tanah? Iblis ‘kan cuma terbuat dari api. Bukan dia yang menciptakan api. Kenapa dia sombong? Harusnya cuma Allah yang boleh sombong. Allah ‘kan menciptakan semuanya.”
“Very well said, anakku.” smile emoticon
***
Apalah kita ini, iya, ‘kan? Cuma manusia sekecil debu di jagat raya yang Maha Luas. Apa yang patut kita sombongkan? Tak ada.
Kesombongan adalah induk dari segala dosa. Kesombonganlah yang menyebabkan iblis terusir dari surga-Nya. Kesombonganlah yang membuat iblis keukeuh sumeukeuh tak mau bertaubat, malah bersumpah untuk mengajak seluruh anak cucu Adam untuk menemaninya di keabadian neraka jahanam. Na’udzubillaahi min dzaalik!
Jangan sombong. Ojo dumeh, kata orang Jawa.
Jangan ada rasa sombong, meski cuma sebutir pasir.
Dan malam ini saya kembali diingatkan tentang bab sombong melalui percakapan kecil dengan sang raja kecil yang sekarang sudah lelap dalam tidurnya. .[]