ALLAH telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang.
Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil.
Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada harganya; adapun yang memberi manfaat pada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan. (QS. Ar-Rad, 13 : 17)
Allah SWT dengan sifat kasih sayangnya kepada seluruh makhluk, telah menciptakan sistem pengolahan air bersih gratis, jauh sebelum manusia memikirkannya. Bermula dari banyaknya mata air bersih yang keluar dari bawah permukaan tanah dan kemudian menjadi sungai-sungai, air tersebut digunakan oleh seluruh makhluk untuk memenuhi kebutuhannya.
Air sisa penggunaan yang telah kotor, akan mengalir/bermuara ke laut. Dengan kadar garam yang tinggi, laut akan membunuh bakteri dan kuman yang terkandung di dalam air kotor tersebut. Permukaan laut yang luas, juga akan membuat air tersebut terpapar oleh panas matahari sepanjang hari. Seperti kita ketahui, sinar ultraviolet dari matahari dapat membunuh sebagian besar kuman.
Kemudian, dengan adanya penguapan air laut, hanya uap air murni yang akan naik ke langit menjadi awan, sedangkan garam dan kotoran yang tersisa akan tetap tertinggal di laut. Awan akan menjadi hujan yang akan segera diserap oleh bumi, dan kembali mengisi mata air di dalam tanah.
Proses tersebut akan terus berulang. Seluruh makhluk di muka bumi ini akan tetap dapat bertahan hidup dengan air yang telah disediakan secara gratis oleh Allah SWT itu. Subhanallah. []