DUA remaja yang diduga pelaku bom bunuh diri di Surabaya, Yusuf Fadhil, 18, dan Firman Halim, 16, terkesan biasa-biasa saja. Hal ini ditunjukkan pada akun Facebook kedua putra pasangan R. Dita Oepriarto dan Puji Kuswati yang juga pelaku peledakan bom tiga gereja di Surabaya.
Baik Yusuf maupun Firman tak terlalu aktif di media sosial yang satu ini. Keduanya hanya sesekali muncul dengan menulis status yang singkat. Yusuf terakhir menulis status di FB pada 1 Desember 2017, “sayang aku” dan membagikan lagu Batas Cahaya dari aplikasi layanan musik gratis JOOX. Sementara pada 8 Agustus 2016 dia memposting lagu One More Night milik Maroon Five yang dimainkan kelompok musik Kiai Kanjeng pimpinan Emha Ainun Najib.
Komentar terhadap postingan 1 Desember 2017 baru bermunculan beberapa jam setelah aksi bom bunuh diri terjadi. Beberapa di antaranya merundung almarhum Yusuf, tapi ada juga menyampaiokan komentar simpatik. “Anda dihipnotis, kasihan… melihat pola hidupmu di kronologi FB mu terlihat anda tidak punya pola fikir teroris, hate speech, penghujat…” tulis pemilik akun Fahrul Rezy.
Sementara Firman di akun Facebooknya terkesan gemar bermain game digital. Terakhir dia memposting game AVVP ASIIMOV Society Giveaway! pada 20 September 2017. Sementara pada 2016, Firman beberapa kali memposting gambar senjata api seperti yang biasa muncul dalam game. Seperti kakaknya, Yusuf, dia juga suka musik. Setidaknya kesan ini bisa dilihat dari postingannya pada 18 Maret 2017. Saat itu dia mengunggah video anak-anak Gen Halilintar yang menyanyikan lagu I Don’t Wanna Live Forever milik ZAYN danTaylor Swift.
Sejak beberapa jam lalu, di sejumlah postingan Firman muncul berbagai komentar yang umumnya bernada merundung dia sebagai pelaku terror bom bunuh diri ke gereja.
Seperti diberitakan, ayahnya, Dita, diduga menjadi pelaku bom bunuh diri dengan mobil ke Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna. Sementara ibunya, Puji, bersama kedua adik perempuannya, Fadhila Sari,12, dan Famela Rizqita, 9, diduga melakukan bom bunuh diri di GKI Jalan Diponegoro Surabaya pada Ahad (13/5/2018) pagi. []
SUMBER: DETIK