PEMERINTAH Arab Saudi hari Selasa kemarin (15/05/2018) menyatakan menentang keputusan AS yang merelokasi kedutaan Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
“Kerajaan menolak keputusan pemerintah Amerika yang memindahkan kedutaannya ke Yerusalem,” Dewan Menteri Saudi demikian menyatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan secara resmi oleh Saudi Pers Agency (SPA).
“Langkah ini merupakan prasangka signifikan terhadap hak-hak rakyat Palestina yang telah dijamin oleh resolusi internasional,” katanya.
“Pemerintah Arab Saudi telah memperingatkan konsekuensi serius dari langkah yang tidak bisa dibenarkan ini,” tambah SPA.
Raja Salman juga sudah mengeluarkan sikap. Ia mengutuk agresi brutal Israel terhadap warga sipil Palestina yang tak bersenjata. Raja Salman juga berdoa bagi mereka yang tewas dan berharap pemulihan yang bersifat segera bagi yang terluka.
Raja Salman juga menegaskan kembali dukungan Kerajaan untuk pemulihan hak-hak sah rakyat Palestina sesuai dengan resolusi legitimasi internasional dan inisiatif perdamaian Arab.
Saudi sendiri sudah menyerukan pertemuan darurat para menteri luar negeri negara-negara anggota Liga Arab untuk menyatukan upaya dan mengambil langkah-langkah mendesak untuk melindungi rakyat Palestina.
Pertemuan pemerintah yang dipimpin oleh Raja Salman menegaskan kembali kecaman Riyadh terhadap tembakan Israel yang menewaskan puluhan orang Palestina di sepanjang perbatasan Jalur Gaza pada hari Senin.
Kabinet Saudi juga mengutuk militer Israel yang sengaja menyasar warga sipil Palestina di Gaza. Dewan meminta komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab agar menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh Israel dan melindungi rakyat Palestina. []
SUMBER: ARAB NEWS