SUATU hari saya mengikuti pelatihan, di samping saya ternyata seorang penulis buku yang cukup hit, bukunya best seller. Selang ada waktu longgar, kami bincang-bincang, satu cerita yang sangat menginspirasi adalah cerita dia mengenai perjalanan menulisnya.
Saat kawan saya ini kuliah, dia di DO (drop out) oleh kampusnya. Dimasa sulit itulah dia menulis sebuah buku, dan buku itu terjual sangat banyak dan menjadi tranding topik terutama di kalangan mahasiswa. Lucunya, dia malah diundang jadi tamu istimewa di kampus yang men-DO dia.
Singkat cerita dengan buku itu dia mendapatkan banyak penghasilan, prestise menjadi mahasiwa yang sukses, dan pengalaman menarik karena sering diundang ke kampus lain untuk mengisi pelatihan menulis. Saat bercerita, dia sedang mengambil program doktoral, lagi-lagi di kampus yang men-DO dia.
Cerita klimaksnya bukan di situ. Semenjak dia kuliah lagi, bahkan sampai S3, ditambah pengalaman mengisi pelatihan-pelatihan menulis, seharusnya buku-buku yang ditulisnya jauh lebih baik daripada yang pertama. Namun kenyataannya, buku selanjutnya justru tidak hit.
Dia bertanya ke saya, “tahu ga kenapa?” Melihat saya diam, dia melanjutkan. “Dulu buku pertama yang saya tulis, saya niatkan hasilnya untuk ongkos umroh ibu saya. Alhamdulillah laku luar biasa, bahkan lebih dari yang saya harapkan.“
“Buku selanjutanya saya tulis, walau dengan wawasan lebih banyak, ilmu menulis lebih tinggi, tapi tidak begitu laku, karena tidak ada motivasi mulia lagi. Akhirnya saya sadar, saya harus memiliki motivasi menulis yang mulia, yang terus membakar, menyemangati saya, menulis karena ingin membahagiakan orang lain. Ini saya sebut dengan Api Menulis.”
Dari kisah inspiratif ini, saya gunakan frase “Api Menulis” menjadi “Api Bisnis”. Api Bisnis, sebagai motivasi mulia untuk apa hasil dari bisnis kita. Jika kita memiliki Api Bisnis yang kuat, insya Allah kita akan memiliki kekuatan, daya juang yang tinggi. Tidak mudah tumbang dengan ujian bisnis yang berat.
Api Bisnis bisa berupa mimpi jangka pendek atau menengah yang bernilai ibadah. Misal, ingin berangkatkan umroh 50% karyawan dan keluarga besar. Ingin mendirikan 1 pesantren, 3 masjid, atau 5 rumah tahfidz. Ingin rutin membayar listrik 10 musholah di kampung, ingin memberi 1000 bungkus makan gratis setiap hari, dan lain-lain.
Seringkali, bukan karena ilmu bisnis mumpuni atau usaha kita yang keras, kita sukses. Tapi Api Bisnis kita lah yang membuat Allah Subhanahu Wa Ta’ala mudahkan bisnis kita menjadi sukses.
Allahu A’lam Bishshowab. []
Faisal Ramli
Owner Waroeng Sehat – Jakarta
faisalramliqodir@gmail.com
No. WA: +62 812-8468-054
www.waroengsehat.com
Coach Kampus Pengusaha Muslim (KPM)