SATNA—Siraj Khan, seorang penjahit berusia 45 tahun, diserang massa di Desa Amgar, Distrik Satna, negara bagian Madhya Pradesh pada Jumat (18/5/2018) pagi karena dituduh telah membunuh seekor sapi. Dia dipukuli sampai mati oleh massa atas pembunuhan terhadap hewan yang dianggap suci oleh umat Hindu di India.
“Dia tewas di tempat kejadian,” kata Arvind Tiwari, polisi setempat.
Sebanyak 400 polisi tambahan dikerahkan ke distrik Satna bersamaan dengan meluasnya pemeriksaan atas serangan massa tersebut, Sabtu (19/5/2018).
“Kami telah menangkap empat orang. Mereka telah ditahan. Kami menyelidiki apa yang mendorong serangan tersebut,” kata Tiwari.
Khan meninggalkan istri dan tiga orang anak. Sang istri mengira suaminya tidak pulang karena masih menjahit di kiosnya, sebelum mengetahui dia tewas dibunuh massa.
Teman Kahn, Shakeel Maqbool yang turut diserang massa, kini dalam kondisi kritis di rumah sakit. Dia adalah seorang sopir taksi.
Shakeel akan dikenakan hukuman karena dianggap melanggar Undang-undang Larangan Membunuh Sapi yang disahkan pada 2004 dan Undang-undang Pertanian Preservasi Ternak Madhya Pradesh. Ancaman hukumannya tujuh tahun dan denda 5.000 rupee atau sekitar Rp 1 juta.
Umat Hindu menganggap sapi sebagai hewan suci. Karena itu menyembelih hewan, memiliki atau memakan daging sapi terlarang di sebagian besar negara bagian di India dimana mayoritas penduduknya beragama Hindu.
Dua kasus yang menonjol tahun lalu adalah saat seorang petani susu dibunuh di pinggris jalan karena mengangkut sapi. Seorang remaja muslim yang dituduh membawa daging sapi ditikam sampai mati di sebuah kereta api yang penuh sesak.
Juli tahun lalu, dua perempuan diserang di Mandsaur, Madhya Pradesh karena diduga membawa daging sapi. Belakangan diketahui bahwa daging itu adalah daging kerbau.
Menurut data IndiaSpend, 78 kasus kekerasan terkait sapi atau dugaan pembunuhan sapi di India terjadi antara 2002-2017. Sebanyak 273 orang menjadi korban termasuk 28 tewas. Dari jumlah tersbeut 97 persen di antaranya warga muslim. []
SUMBER: AFP | CNN