DENMARK—Pernyataan Menteri Imigrasi Denmark Inger Stojberg yang melarang Muslim bekerja saat puasa karena berbahaya, dibantah oleh berbagai pihak.
Arriva, perusahaan operator bus terbesar di Denmark memiliki banyak karyawan Muslim. Sebanyak 3.500 tenaga kerja Muslimnya mengatakan bahwa tidak ada masalah yang muncul selama berpuasa Ramadhan.
Serikat pekerja terbesar di negara itu, Federasi Serikat Pekerja Denmark, menyebut pernyataan Stoejberg ‘berlebihan,’ pasalnya mereka tidak pernah mendengar satu kasus di mana puasa menjadi masalah.
Abir Al-Kalemji, seorang dokter di Denmark, menulis di Twitter bahwa pemerintah Denmark berusaha untuk memecah rakyat dan pernyataan Stoejberg telah mengungkap intoleransinya terhadap imigran.
Stoejberg adalah seorang anggota pemerintah sejak Juni 2015. Ia telah mempelopori pengetatan aturan suaka dan imigrasi dalam beberapa tahun terakhir.
Denmark mengadopsi undang-undang pada tahun 2016 yang mengharuskan pencari suaka yang baru tiba untuk menyerahkan barang-barang berharga seperti perhiasan dan emas untuk membantu membayar biaya tinggal mereka di negara tersebut.
Dikenal dengan aksi provokatif, Stojberg juga pernah menyebabkan kehebohan pada tahun 2017 lalu. Saat itu ia memublikasikan kartun Nabi Muhammad yang memicu kemarahan Muslim di seluruh dunia pada tahun 2006 sebagai latar layar tabletnya.
Sebelumnya, Stoejberg mendesak orang-orang untuk melaporkan pemilik toko pizza yang diduga mempekerjakan imigran yang memasuki negara Skandinavia secara ilegal. []
SUMBER: DAILYMAIL