JAKARTA—Pernataan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid untuk membuka kembali penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sektor pekerja rumah tangga (PRT) di negara-negara Timur Tengah dalam waktu dekat mendapat sambutan positif dari kalangan pengusaha penempatan dan pelatihan pekerja migran Indonesia.
Nusron menyampaikan, rencananya Indonesia akan menempatkan 30.000 PRT setiap bulan untuk di Riyadh, Mekkah dan Madinah (Arab Saudi) dan Qatar untuk tahap pertama.
“Kami sedang mempersiapkan formalisasi yang bagus. Tak lama lagi kita tempatkan PRT di negara-negara itu,” ujar Nusron kepada wartawan sesaat seusai melantikan Tatang Budie Utama Razak, sebagai Sekretaris Utama BNP2TKI dan Anjar Budi Winarso sebagai Deputi Perlindungan TKI, BNP2TKI di Gedung BNP2TKI, Jakarta, Rabu (23/5/2018) lalu.
Direktur PT. Global Alwakil Indonesia, Febri Auliana mengapresiasi rencana pemerintah tersebut. “Ini adalah langkah nyata dalam mengantisipasi keberangkatan TKI ilegal yang jumlahnya mencapai 5 sampai 10 ribu orang setiap bulan sejak diberlakukannya moratorium TKI Timur Tengah di bulan Mei 2015,” ujarnya kepada Islampos.com melalui keterangan persnya Jumat (25/5/2018).
Namun menurutnya, selain perbaikan ketentuan dan prosedur formalisasi yang bagus, diperlukan peningkatan sistem perlindungan terhadap TKIHal agar berbagai persoalan yang melatarbelakangi kebijakan penghentian pengiriman TKI ke Timur Tengah seperti indikasi trafficking (perdagangan) TKI antarnegara atau banyaknya TKI tidak dapat pulang ke Tanah Air, karena dilarang majikan, meskipun masa kontrak telah habis tidak terulang lagi.
“Peningkatan sistem perlindungan TKI setidaknya mencakup tata kelola yang baik, dari mulai pelatihan peningkatan ketrampilan, sertifikasi, proses pengiriman, hingga penempatan TKI di negara-negara penempatan,” lanjut Auliana. []
REPORTER: RHIO