CERITA menarik datang dari seorang anak usia 12 tahun. Diam-diam ia memperhatikan setiap hal yang sedang terjadi di sekelilingnya. Tidak terkecuali dengan piala dunia. Ya, Piala Dunia memang belum akan dimulai. Tapi bukan soal Piala Dunia yang akan dibahas saat ini.
Malam-malam akhir Ramadhan adalah malam puncak. Dimana Allah menurunkan keberkahan lewat malam lailatul qadr. Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan keadaan jamaah yang shalat tarawih di masjid. Ternyata makin ke sini makin berkurang.
Nah, kembali pada cerita anak usia 12 tadi. Sebut saja dia Ami. Saat memperhatikan hal itu, ia tiba-tiba berkata “Tarawihnya mulai memasuki babak final.”
“Babak final? Kayak Piala Dunia aja,” pungkas teman di sebelahnya.
“Coba perhatikan, makin kesini jamaah yang ikut tarawih makin sedikit. Persis Piala Dunia kemarin. Awal pertandingan banyak negara yang ikut. Tapi kan lama-lama, peserta nya pada pulang kampung dan yang ikut final hanya dua negara. Ya, menurutku sih sama. Sekarang juga Tarawihnya memasuki babak Final. Awalnya penuh sesak. Sekarang tinggal dua shaf,” kata Ami menerangkan.
“Ooo,,, jadi yang ikut final tarawih sampai akhir, punya kesempatan menang dong?” tanya temannya.
“Menang apa?” tanya Ami heran.
Saat hendak menjawab pertanyaan Ami, Imam sudah takbir dan mereka segera mengakhiri pembicaraannya. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word