KUBA—Sejak tahun 2015, salah satu negara Amerika Latin ini memiliki sekitar 10 ribu warga Muslim. Umat Muslim biasa berkumpul untuk shalat di sebuah ruang gedung di pusat kota Havana, Telesur melaporkan pada Selasa (21/2/2017).
Menurut laporan, Kota Havana telah membangun masjid pertama di Kuba. Umat Muslim di Kuba disebut-sebut menjadi salah satu yang terbesar di Amerika Latin dan terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.
Sejak 2015, pemerintah Kuba menegaskan bahwa Muslim harus memiliki masjid sebagai fasilitas tempat ibadah. Karena biasanya Muslim Kuba berkumpul di sebuah ruang gedung di pusat kota Havana untuk shalat. Begitupun mushaf Al-Qur’an dalam bahasa Spanyol dan bahasa Arab banyak tersedia. Masjid baru direncanakan akan dibangun di Old Havana.
Pemimpin Muslim paling berpengaruh Kuba adalah Pedro Lazo Torres, yang dikenal sebagai Imam Yahya, imam pertama negara itu. Torres mengatakan kepada USA Today bahwa sebelum ada masjid, Muslim yang masih sedikit biasa shalat berjamaah di rumah rekannya. Namun karena penduduk Muslim terus tumbuh, mereka biasa tumpah ke jalan-jalan untuk menggelar shalat hari raya.
“Sembilan puluh sembilan persen Muslim Kuba adalah mereka yang masuk Islam secara sukarela dan bukan keturunan Arab,” ungkap Ahmed Abuero, ketua masjid Kuba. []