GAZA – Razan al-Najjar (21), seorang paramedis perempuan Palestina, ditembak mati oleh pasukan Israel di Jalur Gaza pada Jumat (1/6/2018). Paramedis berparas cantik penolong demonstran yang terluka ini ditembak di Khan Yunis.
Najjar ditembak mati di tengah-tengah para demonstran yang menggelar aksi Great March Return. Sebelumnya, dia muncul beberapa kali di tengah-tengah para demonstran Palestina yang terluka oleh tembakan pasukan Israel.
Para pejabat Kementerian Kesehatan Gaza, menegaskan bahwa setidaknya 100 warga Palestina terluka selama protes hari Jumat 91/6/2018). Mereka terkena tembakan pasukan Israel, termasuk 40 orang di antaranya terkena tembakan peluru tajam.
Angka kematian dan korban luka terus meningkat sejak demo dimulai 30 Maret lalu. Situasi ini tercatat yang terburuk sejak Perang Gaza 2014.
14 Mei 2018 lalu, 61 orang Palestina tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel. Pada hari itu, para demonstran juga memprotes pembukaan Kedutaan Besar AS di Yerusalem.
Demo besar-besaran selama beberapa minggu ini menyerukan hak pengembalian para pengungsi Palestina yang terusir dari kota-kota dan desa-desa mereka di tempat yang sekarang menjadi wilayah Israel.
Situasi semakin memanas setelah kelompok pejuang Palestina meluncurkan roket dan mortir ke wilayah Israel selatan. Serangan itu melukai sekitar lima orang, termasuk tiga tentara Israel. Serangan itu dibalas militer Israel dengan membombardir wilayah Gaza.
Tel Aviv menyatakan, ada 35 target yang dihancurkan oleh jet-jet tempur Israel. []
SUMBER: HAARETZ