BANYAK aktivitas yang biasa orang lakukan saat menjalankan ibadah puasa. Dan salah satunya adalah tidur. Entah kenapa aktivitas ini seakan menjadi favorit di saat bulan puasa, bisa jadi karena memang lemas, mengantuk, atau bahkan sengaja tidur agar membuat waktu puasa lebih terasa cepat.
Seperti yang saya temukan di meme-meme yang beredar di media sosial. “Bergadang Malam Hari Agar Tidur Pulas di Siang Hari”. Ya! Secara jelas kita bisa menyimpulkan bahwa tidur di sini dimaksudkan agar waktu puasa tidak terasa lama.
Di tempat yang sama, saya menemukan meme yang bertuliskan “Sedang Mengumpulkan Pahala” dengan gambar orang yang sedang tidur. Pertanyaan yang terngiang-ngiang di kepala saya adalah, kenapa harus tidur? Mungkinkah anggapan bahwa tidurnya orang puasa mendapat pahala itu masih melekat dalam masyarakat? Padahal hadits itu sudah dikatakan lemah, bahkan ada yang mengatakan palsu.
Jika ini diartikan sebagai candaan, pada faktanya memang ada orang yang mengamalkan demikian. Bahkan guyonan ini menjadi sangat melekat terhadap orang yang tengah berpuasa, terutama anak-anak muda. Ketika ditanya malam hari, “Kenapa belum tidur?” dijawablah, “Biar besok tidur pulas dan nggak kerasa nunggu buka puasa.”
Lebih ekstrem lagi kalau ada orang yang habis subuh tidur, siang tidur, sore ngantuk juga. Inginnya tidur pagi-pagi pas bangun langsung buka? Terus menahan laparnya kapan? Menahan nafsunya kapan? Ibadahnya kapan?
Bulan puasa adalah bulan penuh pahala, jika pun tidurnya orang puasa mendapat pahala bukankah membaca Al-Quran atau membantu ibu menyiapkan berbuka, lebih baik daripada sekadar tidur? Nikmatnya bulan Ramadhan, jangan sampai disia-siakan. Mari kita maksimalkan, bukan dijadikan tempat bermalas-malasan. Bukankah kemenangan itu didapatkan setelah menempuh perjuangan? []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word