LAILATUL qadar merupakan malam yang diinginkan oleh semua umat Islam di bulan Ramadhan. Kenapa? Karena, ibadah pada malam tersebut bernilai sama seperti ibadah selama 1000 bulan. Siapapun tentu menginginkannya bukan?
Nah, bagaiamana cara mendapatkan lailatul qadar tersebut? Apa saja amalan yang harus dilakukan? Berikut ini penjelasannya.
1. Melakukan Itikaf
Yang pertama adalah melakukan itikaf. Banyak kemuliaan-kemuliaan yang bisa diraih saat menjelang malam Lailatul Qadr. Selain bisa menambah ilmu agama, kita juga bisa menambah sahabat shalih dan shalihah yang bisa mengingatkan kita untuk terus beristiqomah di jalan Allah.
3. Memperbanyak Doa
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi No. 3513 dan Ibnu Majah No. 3850)
Di malam Lailatul Qadr ini, dianjurkan untuk banyak mengharap ampun kepada Allah dengan bacaan doa “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni”. Doa tersebut mengandung arti seorang hamba yang tunduk kepada Allah dan pernyataan bahwa hamba tersebut tidak bisa luput dari dosa.
Al Baihaqi rahimahullah berkata, “Meminta maaf atas kesalahan dianjurkan setiap waktu dan tidak khusus di malam Lailatul Qadr saja.”
3. Menghidupkan Malam Lailatul Qadr
Siapa yang menghadiri shalat Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh. )HR. Muslim No. 656 dan Tirmidzi No. 221)
Maksud dari menghidupkan malam-malam terakhir ini adalah mengoptimalkan malam-malam kita untuk beribadah kepada Allah. Lebih sedikit tidur dan lebih banyak beribadah. Misalnya, yang tadinya kita tidur tengah malam diganti jadi tidur setelah menunaikan ibadah tarawih dan witir. Setelah itu bangun lagi di sepertiga malam untuk tahajjud maupun beritikaf di masjid.
Sebagaimana yang dinukil oleh Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai pada Ibnu ‘Abbas disebutkan, “Menghidupkan lailatul qadar bisa dengan melaksanakan shalat Isya berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan shalat Shubuh secara berjama’ah.”
Dikatakan oleh Imam Malik dalam Al-Muwatha’, Ibnul Musayyib menyatakan, “Siapa yang menghadiri shalat berjama’ah pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam Lailatul Qadar tersebut.” (Lathaif Al-Ma’arif, Hal. 329)
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cara untuk menghidupkan malam-malam terakhir Ramadhan bisa diraih dengan memperbanyak dzikir (mengingat Allah), berdoa, shalat malam dan membaca Al-Qur’an maupun menambah hafalan. []
SUMBER: MOESLEMA | HIJAB ALILA | RUMAYSHO