JAKARTA— Terkait kabar diundangnya Yahya Cholil Staquf ke Israel ditanggapi oleh Ketua Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) Bidang Hukum Robikin Emhas.
Robikin menegaskan kehadiran Gus Yahya Cholil sapaan akrabnya bukan dalam kapasitas sebagai Katib Aam PBNU.
“Kehadiran Gus Yahya Staquf di Israel adalah selaku pribadi, bukan mewakili PBNU,” kata Robikin,pada Sabtu (9/6/2018).
BACA JUGA:Â Minta Alasan Kemenag soal Rilis 200 Penceramah, Ketum PBNU: Agar Tak Ada Kegaduhan
Robikin menegaskan tidak pernah ada kerja sama yang terjalin antara PBNU dan Israel baik berupa program ataupun kelembagaan. Kehadiran beberapa tokoh NU yang pernah hadir ke Israel murni urusan pribadi.
“Tidak ada kerja sama NU dengan Israel. Sekali lagi ditegaskan, tidak ada jalinan kerja sama program maupun kelembagaan antara NU dengan Israel,” tuturnya.
Kemudian, ia meyakini bahwa kehadiran Gus Yahya akan memberi dukungan dan menegaskan kepada dunia, khususnya Israel bahwa Palestina adalah negara merdeka.
“Setiap insan yang mencintai perdamaian pasti mendambakan penyelesaian menyeluruh dan tuntas atas konflik Israel-Palestina,” ujarnya.
BACA JUGA:Â Meski Dijaga Ketat Tentara Israel, Muslim Al-Aqsha Gelar Acara Buka Puasa Bersama
Menurut Robikin, konflik Israel-Palestina tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Untuk itu, “diperlukan semacam gagasan out of the book” yang memberi harapan perdamaian bagi seluruh pihak secara adil.
“Boleh jadi Gus Yahya Staquf memenuhi undangan dimaksud untuk menawarkan gagasan yang memberi harapan bagi terwujudkan perdamaian di Palestina dan dunia pada umumnya,” pungkasnya. []
SUMBER: CNN