SESEORANG yang memiliki hati yang sehat, tak ubahnya dengan memiliki tubuh yang sehat. Ia akan berfungsi optimal. Ia akan mampu memilih dan memilah setiap rencana atas suatu tindakan, sehingga setiap yang akan diperbuatnya benar-benar sudah melewati perhitungan yang jitu, berdasarkan hati nurani yang bersih.
Diantara ciri orang yang hatinya sehat adalah hidupnya diselimuti muhabbah (kecintaan) dan tawakal kepada Allah. Tidak usah heran manakala mencintai sesuatu, maka cintanya semata-mata kerena Allah. Dengan begitu, ia tidak akan berlebihan mencintai makhluk.
BACA JUGA: Perlu Diingat, Ini 6 Tanda Hati yang Sehat
Demikian pula bila ia membenci sesuatu maka ia akan membencinya karena Allah semata, sehingga kebenciaannya itu tidak akan membuatnya tergelincir ke dalam perbuatan dosa dan aniaya. Sebaliknya, ini bisa menjadi ladang pahala.
Semakin bersih hati, hidupnya selalu akan diselimuti rasa syukur. Dikaruniai apa pun, kendati sedikit, ia tidak akan habis-habisnya meyakinibahwa semua yang diterima adalah titipan Allah semata, sehingga amat jauh dari sifat ujub dan takabur.
Persis seperti ucapan yang telontar dari lisan Nabi Sulaiman a.s. tatkala dirinya dianugerahi Allah berbagai kelebihan, “…..ini adalah karunia dari Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau ingkar (nikmat)…..” (QS. An Naml [27]: 40).
Suatu saat Allah menimpakan ujian dan bala. Bagi orang yang hatinya bersih, semua itu tidak kalah terasa nikmatnya. Ujian dan persoalan yang menimpa, justru akan membuatnya kian merasakan indahnya hidup ini.
Orang yang mengenal Allah dengan baik-berkat hati yang bersih-akan memiliki keyakinan; ujian adalah salah satu perangkat kasih sayang Allah unutk membuat seseorang semakin matang dan dewasa.
Persoalan yang datang justru akan membuatnya semakin bertambah ilmu, dan lewat “persoalan” itu pula, amalnya akan bertambah. Ia tidak akan merasa resah, kecewa dan berkeluh kesah. Ia menyadari bahwa persoalan merupakan bagian yan harus di nikmati dalam hidup ini. Sikap seperti ini akan meningkatkan derajat sbagai hamba di hadapan Allah. Insya Allah.
BACA JUGA: Pemuda yang Hatinya Terpaut Pada Masjid
Oleh karena itu, seseorang yang hatinya sehat, ditimpa apapun dalam hidup ini, ia akan tetap teguh bagai air direlung lautan yang dalam; tidak akan terguncang walaupun ombak badai saling menerjang. Ibarat karang yag tegak tegar, dihantam ombak sadahsyat apa pun tidak akan roboh. Tidak ada putus asa, tidak ada keluh kesah berkepanjangan. Yang ada hanya kejernihan dan keindahan hati. Ia mata yakin dengan janji Allah,
“Allah tiada membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…..” (QS. Al Baqarah [2]: 286). []
Sumber: Gymnastiar Abdullah, 2004, Manajemen Qolbu Untuk Melejitkan Potensi, Bandung: MQS Publishing