LEPAS Ramadhan, hari raya Idul Fitri datang. Makan dan minum yang tadinya dilarang selama berpuasa pun kebali ‘legal’. Namun, jangan kebablasan!
Islam, agama yang lengkap, mengajarkan dan memberikan petunjuk kepada orang beriman, termasuk tentang tata cara makan yang terbaik. Referensi langsung telah dibuat dalam Alquran tentang moderasi dalam makan dan minum.
BACA JUGA: Bolehkah Makan dan Minum di dalam Masjid?
“Dan makan dan minum, tapi jangan buang-buang boros, tentu Dia (Allah) tidak menyukai orang-orang yang menyia-nyiakan pemborosan.” (QS 7:31)
Nah, ketika di hari Raya dan seterusnya, biasanya orang-orang merasa ‘bebas’ selepas Ramadhan, bebas makan minum sepuasnya. Inilah satu permasalahan yang perlu diluruskan, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis di atas.
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menjelaskan bahwa kelemahan terburuk seseorang adalah perut.
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Perut adalah tangki tubuh dan pembuluh darah turun ke sana. Bila perut sehat maka vena kembali dalam kondisi sehat, namun bila dalam kondisi buruk, mereka kembali berpenyakit.”
Jadi, disarankan untuk selalu menjaga perutnya dan menahan diri dari makanan dan praktik yang bisa mencemari perut dengan berbagai penyakit.
Rasulullah juga menganjurkan untuk selalu berhenti makan sebelum perutnya benar-benar penuh, berhenti makan saat keinginan untuk makan lebih banyak masih ada.
Maka, tak baik berlebih-lebihan makan minum meski makan dan minum itu halal. Sebab, selain halal makanan dan minuman juga harus ‘thayyib’ yang salah satu adalah tidak mengganggu kesehatan atau menyebabkan penyakit bagi tubuh.
Lalu, bagaimana cara makan yang baik agar sesuai dengan tuntunan Rasulullah tersebut?
Ketika makan pastikan Anda mengisi sepertiga perut Anda dengan makanan, sepertiga dengan air dan biarkan sepertiga untuk udara, biarkan kosong. Demikianlah yang disarankan Nabi dalam sebuah hadis shahih.
BACA JUGA: Ini Alasan Mengapa Kita Tak Boleh Makan dan Minum Menggunakan Tangan Kiri
Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib, beliau berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah anak Adam memenuhi kantung yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”. (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah.) []