SELAMA Ramadhan kemarin, kita telah sama-sama melatih diri untuk menjaga segala bentuk hawa nafsu. Jika diibaratkan, Ramadhan adalah ajang perang kita untuk berjuang melawan hawa nafsu. Selain itu, Ramadhan juga menjadi saat yang paling berharga dan sayang untuk dilewatkan jika tanpa beribadah kepada Allah SWT.
Hari ini Ramadhan itu telah berlalu. Namun, bukan berarti perjuangan kita selesai begitu saja. Setelah berperang, kita harus menjaga apa yang telah kita raih. Setelah dengan susah payah melawan musuh bernama hawa nafsu ini, kita harus menjaga diri agar tidak diserang lagi oleh musuh yang sama. Dan, salah satu cara untuk menjaga diri ini adalah dengan senantiasa melaksanakan perbuatan yang bisa menambah amal kebajikan.
BACA JUGA: Ini Sunnah-sunnah ketika Berpuasa
Kita dapat menambah kebajikan dengan cara memperbanyak melaksanakan puasa-puasa sunnah. Diantaranya:
1. Puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan, berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian mengiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti melaksanakan puasa sepanjang tahun.”(HR Muslim dari abu Ayyub al-Anshari ra)
2. Berpuasa tiga hari pada ayyamul biidh (Hari-hari putih, maksudnya hari di mana malamnya bulan purnama) dari setiap bulan Hijriyah, yaitu tanggal 13,14,dan 15, berdasarkan sabdanya:
”Barangsiapa melaksanakan puasa tiga hari pada setiap bulan, maka itu seperti puasa sepanjang tahun.”( Shahiih Sunan Ibni Majah, dari Abu Dzarr ra)
BACA JUGA: Bolehkah Puasa Syawal Digabung Puasa Qadha
Jika kita melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dicatat bagi kita pahala puasa setahun penuh. Jika kita berpuasa tiga hari pada setiap bulan, maka dicatat bagi kita pahala puasa setahun yang lainnya.
3. Puasa ‘Arafah, yakni untuk orang yang tidak melaksanakan haji. Puasa ini menghapuskan dosa-dosa selama dua tahun. Adapun puasa ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram) akan menghapuskan dosa-dosa setahun, sebagaimana riwayat shahih dari Rasulullah SAW. []
Sumber: 31 Tuntunan Hidup Berkah & Panjang Umur ‘ala Nabi SAW/Amir bin Muhammad al-Mudari/Penerbit: Pustaka Ibnu ‘Umar/2011