AMERIKA Serikat menyatakan mengundurkan diri dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Demikian dinyatakan oleh duta besar AS, Nikki Haley, pada hari Selasa (19/06/2018) kemarin. Haley menyebut PBB sebagai tangka dunia yang bias politik.
“Sudah terlalu lama Dewan Hak Asasi Manusia menjadi pelindung para pelaku pelanggaran hak asasi manusia dan limbah politik yang bias,” kata Haley.
“Rezim paling tidak manusiawi di dunia terus meloloskan pengawasannya.”
BACA JUGA: Ini 5 Fakta ‘Hoax’ Muslim Amerika Serikat
“Kami akan terus memimpin pada hak asasi manusia di luar dewan hak asasi manusia yang tidak disebut namanya,” tambahnya. “Jika Dewan Hak Asasi Manusia PBB direformasi, kami akan senang untuk bergabung kembali.”
Pekan lalu, banyak laporan dari para diplomat AS yang mengindikasikan niat negara Paman Sam itu untuk segera menarik kecaman terhadap kekerasan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Sejak menjabat tahun lalu, Haley secara rutin menuduh badan PBB beranggotakan 47 orang ini sebagai anti-Israel yang kronis. Tahun lalu, dia memperingatkan dalam sebuah pidato bahwa AS akan melepaskan diri dari Dewan Hak Asasi Manusia jika tidak ada reformasi menyeluruh.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan kepada The Independent pekan lalu bahwa AS “menginginkan Dewan Hak Asasi Manusia memenuhi tujuannya sebagai titik fokus internasional utama untuk masalah hak asasi manusia. Ia juga menambahkan bahwa Dewan Hak Asasi Manusia PBB terlalu sering gagal mengatasi situasi kritis karena alasan politik dan merusak kredibilitasnya sendiri.
Masih belum jelas apakah AS akan mengumumkan pengunduruan dirinya atau membiarkan kursinya kosong, yang dimulai minggu ini dan berlangsung hingga Juli mendatang.
BACA JUGA: Nikki Haley: AS Tak Akan Berbaik Hati lagi di PBB
Sejak menjabat tahun lalu, Presiden AS Donald Trump secara teratur mengkritik organisasi multilateral, termasuk PBB, dan mengancam untuk menarik diri dari atau mengurangi partisipasi di dalamnya. []
SUMBER: ARAB NEWS | AFP | SBS | DAILY SABAH