AMERIKA SERIKAT—Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim bahwa kejahatan di Jerman telah meningkat lebih dari 10 persen setelah menerima pengungsi. Padahal klaim Trump ini tidak benar.
Selama ini Trump telah berusaha untuk mempertahankan kebijakan imigrasi “tanpa toleransi” di AS terutama kepada para pengungsi Muslim. Kebijakan ini telah mengakibatkan pemisahan anak-anak migran dari orang tua mereka yang tidak terdokumentasi setelah mereka ditangkap oleh otoritas imigrasi.
BACA JUGA:Â Buntut Foto Bareng dengan Erdogan, Ozil dan Gundogan Dicemooh Fans Jerman Sendiri
“Kejahatan di Jerman naik 10 persen dan para pejabat tidak ingin melaporkan kejahatan ini. Meningkatnya kejahatan ini karena Jerman menerima para migran. Bahka negara-negara lain lebih buruk. Jadilah Amerika pintar!” Tulis Trump dalam Twitter-nya.
Informasi yang didapatkan Trump tidak jelas dari mana asalnya. Kenyataannya, pemerintah Jerman telah melaporkan bahwa tingkat kejahatan pada Mei lalu adalah yang terendah sejak 1992. Jerman mencatat penurunan kejahatan sebesar 10 persen pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Â Pengungsi Masuki AS, Donald Trump Akan Perketat Pemeriksaan Administrasi
Kebijakan “nol toleransi” Trump merujuk semua orang dewasa yang tidak terdokumentasi bisa diancam hukuman pidana. Kebijakan ini berbeda dengan pemerintahan AS sebelumnya yang hanya akan menghukum orang dewasa yang secara ilegal menyeberang ke AS dengan anggota keluarga mereka.
Sementara itu bagi anak-anak, yang tidak dituduh melakukan kejahatan akan dipisahkan sebagai akibat dari kasus pidana orang tua mereka. Selanjutnya, mereka tidak diizinkan untuk ditahan bersama orang tua mereka selama proses hukum. []
SUMBER: WORLDBULLETIN