JAKARTA—Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dr. Susanto mengingatkan, dampak urbanisasi pasca lebaran karena banyak warga dari desa berusaha mencari penghidupan di kota-kota besar.
“Kota bukan satu-satunya tempat terbaik memperbaiki nasib keluarga. Banyak potensi-potensi desa dan daerah yang saat ini membutuhkan pelopor inovatif di desa. Ingat! Banyak orang-orang sukses berawal dari mengembangkan dan menginovasi potensi-potensi lokal di desanya,” katanya melalui rilis yang diterima Islampos.com, Kamis (21/6/2018).
Selain itu, dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak membawa keluarga atau kerabat yang tidak memiliki keahlian untuk datang ke kota besar. Dikhawatirkan, dengan membawa orang-orang tersebut dapat menaikkan potensi pengangguran dan masalah sosial lain.
“Pengangguran seringkali menimbulkan masalah anak, seperti penelantaran, putus sekolah dan masalah anak lainnya,” pungkasnya.
Susanto juga meminta pelaku urbanisasi untuk memastikan adanya tempat tinggal di kota tujuan. Dia mengimbau untuk menghindari tinggal di kolong jembatan, lokasi penampungan sampah, pinggir rel kereta api dan sungai serta tempat berbahaya lainnya karena sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak.
“Pastikan jika membawa tenaga pengasuh dari kampung memiliki rekam jejak yang baik dan bukan pelaku kekerasan terhadap anak. Hal ini untuk mencegah maraknya kasus-kasus anak di kota-kota tujuan; baik penculikan, kekerasan maupun traficking,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan agar para orang tua melengkapi dan membawa identitas; seperti Akta Kelahiran, KTP ortu, Kartu Keluarga, serta identitas lain yang diperlukan. Hal ini untuk memastikan pemenuhan hak dasar anak termasuk pendidikan.
“Hati-hati juga dalam melamar pekerjaan, untuk menghindari modus memanfaatkan pendatang baru, yang bisa merugikan,” pesannya. []
Reporter: Rhio