JAKARTA—Pada hari ini sebanyak 17 provinsi, 115 kabupaten dan 39 kota di Indonesia akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak. Pilkada serentak 2018 merupakan tahapan kedua setelah penyelenggaraan sebelumnya tahun lalu.
Menyikapi perhelatan pilkada serentak 27 Juni ini, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) meminta masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai aspirasi dan gembira tanpa takut dengan tekanan oleh pihak manapun.
BACA JUGA: Zukifli Hasan Imbau Kandidat Kepala Daerah Tidak Halalkan Segala Cara dalam Pilkada
“Harus dihindari dan menghindari provokasi bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA),” ujar Ketua Umum ICMI Prof DR Jimly Asshiddiqie, dalam keterangan tulis yang diterima Islampos.com, Rabu (27/6/2018).
Jimly mengatakan, pilkada serentak hanyalah alat dalam sistem negara yang menganut demokrasi. Oleh sebab itu, ucap Jimly, jangan sampai memecah belah kerukunan hidup warga negara dan persatuan bangsa.
“Pilkada hanya alat demokrasi yang tak seharusnya justru menjadi alat pemecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia,” tutur Jimly.
Jimly juga menyinggung mengenai peran aparatur penyelenggara pilkada dan penegak hukum yang harus bekerja profesional dan adil guna melayani masyarakat menggunakan hak pilih. []
REPORTER: RHIO