TERSINGKIRNYA Mesir dari perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia menyisakan kesedihan dan kekecewaan bagi rakyat Mesir, tak terkecuali fans ‘Bomber’ Liverpool Mohamed Salah. Penampilan yang mengecewakan di PD 2018, membuat rakyat Mesir yang sudah lelah oleh kesulitan ekonomi dan kesengsaraan politik semakin menderita.
Satu-satunya orang yang tampaknya mengurangi rasa frustrasi dan sakit hati di Mesir adalah Mohamed Salah, yang tampaknya tetap mendapatkan cinta tanpa syarat dari rakyat di‘kampung halamannya.’
BACA JUGA: Mohamed Salah Minta Maaf atas Tersingkirnya Mesir dari Piala Dunia 2018
Hashtag “I am with Salah” (Saya dengan Salah) menduduki peringkat pertama trending topic di Twitter pada Senin (25/6/2018) di Mesir. Beberapa warganet memposting foto-foto Salah tengah tersenyum cerah dengan rekan-rekan setimnya di Liverpool sambil melihat wajah muram tim nasional.
Sebagian besar kemarahan rakyat Mesir justru diarahkan pada pemerintah dan federasi sepak bola Mesir yang dituduh telah “mengekspoitasi” Salah.
Pekan ini, Salah mengatakan tengah mempertimbangkan untuk pensiun dari tim nasional Mesir. Anehnya bukannya menuduh dia kurang patriotisme, banyak orang Mesir malah mendesaknya untuk melakukannya. Hal ini menunjukkan kedalaman keputusasaan mereka atas pemerintah negara mereka.
Salah percaya dia digunakan untuk alasan politik ketika skuad Mesir berbasis di Chechnya.
BACA JUGA: Mohamed Salah Dapat Status Warga Negara Kehormatan Republik Chechnya
Keputusan federasi sepak bola Mesir memilih Chechnya berarti jarak yang sangat jauh untuk bepergian ke pertandingan dan karena catatan buruk hak asasi manusia dari pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov.
Salah mengaku sangat terganggu dengan jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Kadyrov untuk tim, ketika dia diberikan “kewarganegaraan kehormatan” kepada pemain Mesir berusia 26 tahun ini.
Salah belum secara terbuka mengatakan apa pun tentang tinggalnya timnas Mesir di Grozny, ibu kota Chechnya, namun ia tampak sangat marah selama pelatihan tim di Volgograd pada hari Ahad (24/6/2018) dan tidak merayakan golnya saat melawan Arab Saudi dalam pertandingan grup terakhir, Senin (25/6/2018). Dalam wawancara pasca-pertandingan, dia secara tiba-tiba meminta maaf kepada para penggemar yang melakukan perjalanan ke Rusia untuk mendukung timnas Mesir.
BACA JUGA: Mohamed Salah Minta Maaf atas Tersingkirnya Mesir dari Piala Dunia 2018
Penampilan buruk tim berjuluk ‘The Pharaoh’ di Rusia ini memukul publik lebih keras. Yakni pada bersamaan, kenaikan harga sedang diperkenalkan pemerintah Mesir sebagai bagian dari program penghematan untuk merombak ekonomi.
Buruknya penampilan timnas Mesir di PD 2018, ibarat memupus secercah harapan masyarakat Mesir yang tengah mengalami krisis, kata analis politik Abdullah el-Sennawy.
“Ini adalah bentuk kekecewaan yang tak biasa, Kekalahan dalam olahraga yang merembet ke semua bidang lain sekaligus. Hal ini membuat masyarakat hidup tanpa harapan,” tulis el-Sennawy minggu ini di koran independen Al-Shorouk. []
SUMBER: ALARABIYA