SURIAH—Jumlah warga yang melarikan diri dari kota di barat laut Suriah, Kota Daraa, ke area perbatasan di dekat Yordania dan Israel akibat kekerasan serangan rezim Assad kini berada di kisaran 150.000 orang, keterangan ini kata badan pertahanan sipil White Helmets, Jumat (29/6/2018).
“Lebih dari 150.000 orang melarikan diri ke daratan yang berada di perbatasan Yordania karena serangan intens oleh rezim Suriah dan sekutu-sekutunya di kota dan pedesaan Daraa,” ujar juru bicara White Helmets, Amer Abu Zaid, kepada Anadolu Agency.
Menurut laporan, warga Suriah yang terusir itu berkumpul di perbatasan namun otoritas Yordania tidak memperbolehkan mereka memasuki negara tersebut.
Pada Kamis, Amman menyatakan kesiapannya untuk mendukung peran PBB dalam mendampingi rakyat Suriah yang mencari perlindungan — namun menolak untuk membuka perbatasan.
Puluhan ribu masyarakat Suriah mencari perlindungan di kota-kota di dekat wilayah pendudukan Israel, Golan Heights, kata Abu Zaid.
Puluhan di antara para pengungsi Suriah melakukan protes di dekat area Golan pada Jumat, memegang spanduk bertuliskan, “Kami butuh perlindungan” dan “Tidak membuka perbatasan adalah kejahatan kemanusiaan.”
Selama 10 hari terakhir, Daraa menjadi subjek serangan udara dan darat yang intens, dengan pasukan rezim yang dibekingi oleh kelompok-kelompok milisi Syiah menduduki kota-kota Busra al-Harir dan Nahta.
PBB pada Selasa memperingatkan sebanyak 750.000 nyawa terancam di Daraa. []
SUMBER: ANADOLU