Oleh: Citra Amalia
Pendidik tinggal di Bandung
BULAN ramadhan yang mulia telah pergi meninggalkan kita. Ujian sesungguhnya hadir ketika bulan ramadhan telah usai, karena kita menginginkan agar amalan-amalan yang kita lakukan akan terus terjaga hingga bulan ramadhan selanjutnya. Di bulan Syawal ini, hasil ujian akan mulai terlihat, salah satu amalan yang selalu ingin kita jaga adalah tilawah Al Qur’an.
Al Qur’an adalah kalamullah, petunjuk, pembeda antara yang hak dan batil. Sebagai seorang muslim yang mengimani Al Qur’an, kita tentu tidak menginginkan anak-anak kita berpaling dari kecintaannya kepada Al Qur’an seraya berpaling kecintaannya kepada hal lain yang bersifat duniawi. Al Qur’an adalah kitab suci dan pedoman hidup umat Islam dalam kehidupan dunia dan akhirat.
BACA JUGA: Kentut ketika Membaca Al Quran, Bagaimana Hukumnya?
Allah berfirman “Siapa saja yang berpaling dari Al Qur’an akan memikul dosa besar pada hari kiamat dan kekal memikul beban yang amat buruk tersebut (QS Thaha [20]: 100-101).
Dalam upaya menjaga terlaksananya Al Qur’an sebagai pedoman kehidupan, idealnya memerlukan kerjasama seluruh masyarakat disertai dukungan aturan negara.
Kondisi ideal tersebut dapat kita mulai dari keluarga muslim dan masyarakat muslim di sekitar kita, sehingga mereka bersemangat berjuang membangkitkan suasana cinta Qur’an di dalam rumah dan lingkungannya. Harapannya, generasi muda masa depan yaitu anak-anak tidak hanya mengenal dan menghafal ayat-ayat Al Qur’an, tapi juga mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan.
Usaha ini memang tidak mudah. Umat menghadapi berbagai hambatan, misalnya dari dunia maya. Gadget saat dengan berbagai aplikasinya seperti Instagram dan tiktok menyedot perhatian generasi muda, sehingga mereka begitu terobsesi mendapatkan ratusan bahkan ribuan viewer tanpa mengindahkan apakah yang mereka tampilkan itu melanggar aturan Allah atau tidak. Tak jarang remaja perempuan memperlihatkan kecantikan dan kemampuannya ngedance dengan gerakannya yang gemulai naupun energik, Baik remaja muslimah yang berkerudung hingga mereka yang berpakaian minim yang mencolok mata.
Sungguh miris melihat generasi muda yang diharapkan mencintai Al Qur’an dan mencintai ilmu, menghabiskan lebih banyak waktunya demi eksistensi dan popularitasnya tanpa memikirkan dampaknya.
BACA JUGA: Tik Tok di Kalangan Anak-anak dan Remaja, Mengapa?
Lebih menyedihkan lagi, orang tua dan keluarga di sekelilingnya malah terkesan membiarkan atau menganggapnya sebagai hal yang lucu dan menghibur.
Padahal generasi muda, baik laki-laki atau perempuan memiliki peran yang luar biasa dalam membangkitkan Islam dan kaum muslim. Allah berfirman, “… Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka”(Al-Kahfi [18]: 13) serta“Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), ‘Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain….’”(QS Ali Imran [3]: 195). []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.