TEHERAN—Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengungkapkan bahwa negaranya tidak akan menggunakan dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan asingnya, termasuk dengan Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia dan Inggris,
Hal itu disampaikan Araghchi usai pertemuannya dengan perwakilan kelima negara yang disebutkan di atas, pada Rabu (11/7/2018).
BACA JUGA: Netanyahu kepada Putin: Israel Tak akan Ganggu Assad Jika Rusia Bisa Singkirkan Iran dari Suriah
Wakil menlu Iran tersebut juga mengungkapkan bahwa semua menlu menekankan agar Iran berhenti menggunakan Dolar AS.
“Para menteri luar negeri banyak memberikan masukan-masukan yang rasional dalam pertemuan ini. Semua Menteri Luar Negeri menekankan Iran dan mitra-mitra dagangnya harus segera berhenti menggunakan dolar Amerika Serikat dalam urusan dagang mereka.” Kata Araghchi kepada sebuah saluran televisi nasional.
Pertemuan yang diadakan di Wina, Austria, pada Jumat pekan lalu itu dihadiri oleh menteri luar negeri kelima negara tersebut guna membahas perjanjian nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, Menteri Luar Negeri Jerman Haiko Mass, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Inggris yang kini telah mundur, Boris Johnson, hadir dalam pertemuan yang dikepalai oleh Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Federica Mogherini.
BACA JUGA: AS Resmi Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran
Pertemuan tersebut bertujuan guna mendiskusikan langkah-langkah negara-negara yang terlibat soal mundurnya Amerika Serikat dari perjanjian nuklir. []
SUMBER: ANADOULU