JAKARTA—Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali telah mempersiapkan pelaksanaan pesantren kilat musim panas yang dimulai Juli dan Agustus di Amerika Serikat.
Ia menerangkan, dalam pesantren kilat yang pertama ini, pesertanya sekitar 30-50 anak karena dibatasi. Peserta dibatasi agar tidak mengejutkan para tetangga yang mayoritas non Muslim dan orang-orang kuli putih. Sebab dalam berdakwah harus ada batasan-batasan.
BACa JUGA:Â Bangun Pesantren di Amerika, Nusantara Foundation Raih Penghargaan MURI-Indonesia
“Umur peserta pesantren kilat juga dibatasi, hanya untuk anak berusia 13 tahun ke atas. Sebab untuk anak-anak 13 tahun ke bawah, penyelenggara pesantren kilat memerlukan persyaratan tertentu seperti persyaratan kesehatan dan lain sebagainya,” ujarnya kepada Islampos.com, Jumat (13/7/2018).
Dirinya juga merasa bersyukur, karena guru-gurunya juga berasal dari Indonesia, Amerika, Arab serta Afro Amerika, siswanya didatangkan dari luar (daerah lain).
BACA JUGA:Â Nusantara Foundation Beli Tanah Untuk Pesantren di Daerah Pegunungan Connecticut AS
“Hal tersebut karena penduduk sekitar mayoritas masih non Muslim, sengaja kita membawa pesantren di situ agar ada kehidupan Islam di sana,” pungkasnya.
Imam Shamsi menambahkan, selanjutnya pihaknya akan memproses perizinan untuk mengajukan mendirikan sekolah resmi atau pesantren resmi yang biasa disebut boarding school. Setelah gedung untuk pesantren diinspeksi maka bisa mengajukan izin mendirikan pesantren atau sekolah resmi. []
REPORTER: RHIO