ASEAN GAMES 2018 akan digelar di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus 2018 mendatang. Atlet-atlet dari berbagai cabang olah raga se-ASEAN siap memeriahkan kompetisi bergengsi tersebut.
Nah, diantara sekian banyak atlet yang akan berlaga di ASEAN Games nanti, ada beberapa atlit wanita dari Indonesia yang tampil beda. Mereka adalah atlit yang mantap mengenakan hijab.
BACA JUGA: Sandiaga Uno: Semua Tim Harus All Out di ASEAN Games
Siapa saja kah mereka? Ini dia ulasannya.
Pipit Kamelia
Pipit Kamelia merupakan seorang muslimah berprestasi yang lahir di tanah Betawi pada 6 Januari 1995 silam. Di usia yang terbilang muda, Pipit telah banyak menorehkan prestasi pada cabang olahraga Pencak Silat di dalam maupun di luar negeri.
Menurutnya, Pencak Silat adalah budaya bangsa yang ingin dia tunjukkan kepada dunia.
“Klasik banget ya kalau Pencak Silat hanya dianggap sebagai budaya bangsa, nah saya ingin menunjukkan bahwa pencak silat bisa lebih dari itu,” kata Pipit.
Sejak memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), Pipit sudah mengenyam pendidikan di sekolah atlet Ragunan. Kemudian Pipit mengambil jurusan Olahraga di salah satu Universitas di Jakarta.
Pipit sadar bahwa hijab adalah busana wajib bagi muslimah. Dia pun mantap mengenakan hijab sejak 2 tahun lalu.
“Kebetulan saya berhijab belum lama, baru 2 tahun terakhir. Tetapi saya sadar bahwa wanita itu wajib mengenakan hijab,” ujar Pipit dengan penuh keyakinan.
Selama bertanding mengenakan hijab, Pipit tidak pernah merasa dipersulit. Karena menurutnya Pencak Silat adalah jenis olahraga yang sakral dan sangat Islami.
“Selama ini tidak ada batasan untuk pakai hijab atau tidak, bahkan ada beberapa atlet dari negara lain yang bertanding mengenakan cadar (nikob). Selama kita nyaman, dan selama kita tidak terganggu,” ujarnya yakin.
Berkat hasil kerja kerasnya, Pipit sudah membawa nama baik Indonesia dalam beberapa event internasional, diantaranya Test Event SEA Games Myanmar 2013, Asian University Games 2014, Asia Championship Korea, Sea Games Malaysia 2017, dan saat ini Pipit berhasil memberikan mendali emas untuk Indonesia pada cabang olahraga pencak silat Test Event Asian Games 2018 yang berakhir Kamis (15/2).
Pipit merasa sangat bersyukur karena diberi kesempatan untuk maju bertanding pada Asian Games Agustus 2018 mendatang.
Yaisha Putri Yasandi
Yaisha merupakan atlit cabang olah raga squash. Dia pernah meraih perunggu PON 2016 di Jawa barat. Tidak sampai disitu Yaisha juga baru berhasil mendapatkan medali emas perorangan pada Pra Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur tahun 2017.
“Tujuan olahraga memang mencari prestasi, dan mengapa tidak mencoba Cabor Squash. Olahraganya unik dulunya banyak orang tidak tahu, dan ini menjadi daya tarik tersendiri untuknya untuk menekuni Squash,” kata Yaisha.
Setelah ikut berbagai ajang pertandingan olahraga squash baik tingkat daerah dan nasional, Yaisha berharap dapat menjadi bagian dari tim squash mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi Asean Games yang diselenggarakan pada 2018 nanti.
“Harapannya masuk menjadi anggota tim yang ikut mewakili Asean Games. Sekarang sudah masuk tim inti, hanya sajakan setiap bulan ada degradasi juga makanya berharap tetap masuk tim. Yang pasti penampilan harus yang baik, ketika pas main berikan hasil yang terbaik. Dan kalau bisa pada 2024 juga ikut Olympiade,” kata perempuan yang kini mengenyam pendidikan di Universitas Balikpapan, Fakultas Hukum Semester 1.
Diananda Choirunisa
Nama Diandra Choirunisa melambung setelah menyumbang dua medali emas dan satu medali perak pada nomor tunggal dan beregu panahan Recurve Sea Games 2017. Di usianya yang masih muda, Dian menjadi salah satu tumpuan Indonesia untuk berjaya di Asian Games 2018.
Dia belajar panahan sejak usia 7 tahun. Dia telah meraih berbagai prestasi. Bahkan, atlet panahan ini telah meraih prestasi di tingkat Asia Tenggara di usia 21 tahun.
Di ajang Asian Games 2018, Diananda memiliki target tersendiri yakni meraih medali emas. Diandra yakin bisa mencapai target tersebut karena dari tiga ajang Sea Games yang diikutinya, dia telah menyabet tiga medali emas dan dua medali perak.
“Dari dulu aku sangat suka dunia olahraga, dan menjadi atlet panahan adalah pilihanku, namun menjadi atlet panahan membuatku selalu melakukan aktivitas di lapangan, yang menuntutku harus bertahan di terik panas matahari, dan sebagai #Hijabsters aku ingin membuktikan kepada semua orang bahwa pilihanku memakai hijab tidak menghalangiku dalam mewujudkan cita-citaku menjadi juara dunia,” kata Diandra melalui sebuah unggahan di Akun Instagram-nya.
BACA JUGA: Hotel Desa Wisata Siap Jadi Hunian Atlet Asian Games 2018[]
SUMBER: MINA NEWS | LIPUTAN 6