PALESTINA—Ketua Komite Kerakyatan anti-blokade, Jamal Khoduri telah memperingatkan bahwa Gaza kini berada di tahap akhir batas kemampuan hidup. Hal ini akibat blokade perlintasan Karem Abu Salem hingga terhentinya 2500 kontainer bahan-bahan makanan yang tertahan sejak pekan awal Juli 2018.
Dalam pernyataan persnya yang dilakukan di Rumah Pers, Senin (23/7/2018), Khoduri mengatakan, hanya 30% pabrik dan bengkel yang masih beroperasi di Gaza. Mereka masih melanjutkan produksinya walau blokade menderanya sejak 11 tahun lalu.
BACA JUGA: Israel Tutup Penyeberangan Abu Salem, Ekonomi Gaza Kian Sulit
Ia mengisyaratkan, dalam 10 hari terakhir Juli ini perlintasan Abu Salem ini telah ditutup secara total. Ekspor ditutup peraturan diperketat, bahan bakar pun tak bisa masuk. Karenanya sejumlah rumah produksi sangat terpengaruh dengan kondisi ini. Apalagi bahan bakar secara bertahap hilang dari peredaran.
Ia mengisyaratkan, Israel telah melarang masuknya 1000 komoditas penting ke Gaza. Hingga saat ini sudah 2000 kontainer tertahan di perlintasan. Kontainer itu membawa bahan-bahan perdagangan ke Gaza.
BACA JUGA: Kementerian Palestina Boikot Impor Buah-Buahan Israel
Kondisi ini menuntut resolusi internasional untuk memaksa Israel agar melepaskan blokadenya dari perlintasan. Membiarkan jalur perdagangan Gaza – Tepi Barat berjalan, juga jalur laut seperti diusulkan komite kerakyatan anti blokade tahun 2012. Langkah ini pening sebagai langkah awal menuju pembangunan pelabuhan Gaza, di samping rekontruksi sejumlah bandara Gaza yang akan segera diaktifkan. []
SUMBER: PIC