SAUDARAKU,
Akan ada masanya saat orang-orang terdekat menarik diri dalam hidup kita. Seolah kita hanyalah sebatas tempat pelarian saja di kala dukanya meradang, apabila telah bahagia ia lupa siapa kemarin yang membesarkan hatinya tuk menjemput syukur.
Manusia memang begitu, datang silih bergantian. Ada yang menetap karena nyaman, ada juga yang pergi dengan sejuta alasan untuk kemudian hilang entah ke mana.
BACA JUGA: Mbak Mustinya Bersyukur karena Punya Madu Sebaik Aku …
Hal ini menunjukkan pada bahwasanya setiap orang yang masuk dalam hidup itu tak semuanya akan menetap, seperti teman, sahabat, keluarga. Maka jangan sekali-kali menggantungkan harap yang terlalu. Sekadarnya saja.
Saudaraku,
Karena jika menggantungkan harap pada manusia, akan ada titik di mana kita meraih kecewa.
Gantungkan semua hanya pada Allah SWT. Hanya pada Allah SWT. Sehingga bilamana semua meninggalkan, raga ini tak akan merasa sendirian.
Namun, memang hal ini tidak langsung akan diterima jiwa. Sehingga tanamkan keikhlasan memang sudah sepatutnya dari awal.
Saudaraku,
Tetapi dengan begitu, jangan sampai membuat kita menutup pintu dari orang-orang baru sebab hakikat makhluk sosial tak akan lepas dari bermuamalah dengan satu dan lainnya.
BACA JUGA: Bersyukurlah Allah Masih Menutup Aib Kita
Adapun dari kedatangan dan kepergian orang-orang dalam hidup, pastilah di baliknya ada pelajaran yang mampu kita petik.
Oleh karena itu, teruslah menjadi pribadi yang senantiasa menerima dengan lapang. []
REDAKTUR: NIDA NUR F.