ALLAH menciptakan manusia secara sempurna. Allah memberikan akal dan pikiran yang tidak bisa dimiliki oleh makhluk lain. Tapi, Allah pun menciptakan pula manusia yang tidak berakal. Dialah yang sering kita katakana sebagai orang gila. Tahukah Anda, bahwa ternyata gila itu nikmat?
Akal itu bisa digunakan sebagai kebaikan dan bisa pula untuk kejahatan. Maka, tak sedikit orang yang berakal tetap melakukan kejahatan pada orang lain. Padahal, ia sendiri mengakui bahwa perbuatan yang ia lakukan itu tidaklah baik.
BACA JUGA: Emang Saya Orang Gila Makan di Depan Orang Puasa?
Coba lihatlah ketinggian budi orang gila. Apakah ada orang gila yang bunuh diri, berzina atau merampok, seperti apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berakal? Tentu tidak bukan!
Orang gila tidak pernah takut berbicara tentang hal-hal yang benar, betapa pun besar risikonya. Dia tidak bisa dituntut oleh manusia siapa pun atas ucapan-ucapannya. Orang gila juga terbebas dari tuntutan akhirat.
Bila kita renungkan, banyak orang yang menginginkan menjadi gila. Karena gila itu suatu kenikmatan tersendiri. Tapi, sudah barang tentu menjadi manusia normal adalah pilihan paling utama. Sebesar apa pun keyakinan seseorang untuk menjadi, dialah orang yang merasa prustasi dalam menjalankan kehidupannya. Akal yang digunakan dengan jalan tidak baik, tentu memberikan efek yang tidak baik pula pada dirinya.
BACA JUGA: Menkes: Orang Gila Tak Bisa Dipengaruhi untuk Melakukan Penyerangan
Memang benar gila itu nikmat karena terbebas dari segala hal. Tapi, yang harus kita ketahui bahwa menjadi orang yang berakal sehat dan menggunakannya dengan baik itu adalah sebaik-baiknya manusia. Manusia yang berpikir secara sehat tidak akan mampu berbuat kerusakan atau pun aniaya di muka bumi ini. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli as-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani