SURIAH—Presiden Suriah Bashar al-Assad telah mengatakan pada Kamis (26/7/2018) bahwa pasukan Rusia diperlukan di negara itu dalam jangka panjang, kantor berita Rusia melaporkan.
“Angkatan bersenjata Rusia diperlukan untuk keseimbangan di kawasan kami, setidaknya di Timur Tengah, sampai keseimbangan politik global berubah. Dan ini mungkin tidak terjadi, kami tidak tahu. Jadi ini penting dan perlu,” kata Assad yang dikutip kantor berita Interfax dikutip dari sebuah wawancara dengan media Rusia.
BACA JUGA: Suriah Digempur Barat, Bashar Assad ‘Tak Terpengaruh’
Rusia memasuki perang Suriah pada tahun 2015 dan membantu membalikkan serangkaian kekalahan untuk rezim Assad.
Serangan udara Rusia membantu rezim Suriah dan sekutu milisi asingnya memenangkan serangkaian kemenangan atas kelompok anti-Assad.
Lebih dari 6.000 warga sipil, termasuk 1.761 anak telah meninggal oleh pasukan Rusia. Serangan Rusia dan rezim Suriah yang dibantu Iran telah mengusir sekitar 2,5 juta orang, Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) mengatakan.
Moskow telah mengukuhkan kehadiran militer di Suriah, dengan membangun setidaknya dua pangkalan Rusia di negara itu.
BACA JUGA: Di Tengah Agresi Tentara Assad, 270 Wartawan Terjebak di Daraa
Assad menambahkan bahwa perjanjian Suriah dengan Rusia atas pangkalan militer Hmeimim ditandatangani untuk berlangsung lebih dari 40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua negara itu bersifat jangka panjang.
Kembalinya pengungsi ke Suriah adalah masalah utama yang sedang dibahas antara Damaskus dan Moskow, kantor berita Interfax mengutip Assad.
“Kami menyerukan kepada para pengungsi, terutama pada warga Suriah yang memiliki bisnis di sini, untuk kembali,” kata Assad, seperti dilaporkan kantor berita TASS.
Banyak warga Suriah yang melarikan diri dari perang dan penindasan. Mereka tidak mau kembali di bawah kekuasaan Assad tanpa jaminan tidak akan dilecehkan, ditahan atau dipenjarakan. []
SUMBER: ALARABY