RIYADH—Menteri Penerangan Saudi Awwad Bin Saleh Alawwad mengatakan tidak ada ruang untuk politik dalam pelaksanaan ibadah haji. Hal itu disampaikan saat pertemuan antara menteri Saudi dan delegasi media dari beberapa negara Arab, Afrika dan Asia di kantornya di Jeddah untuk membahas pengaturan Haji tahun ini (1438 H/2018).
BACA JUGA: Tiba di Madinah, Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Disambut Shalawat dan Kasidah
“Kami menekankan berulang kali bahwa Haji adalah doa ritual saja.”
Alawwad menambahkan bahwa semua lembaga negara bekerja menurut satu sistem untuk melayani para jemaah haji di Baitullah ketika mereka memasuki tanah Kerajaan sampai mereka kembali ke tanah air mereka.
Dia menuturkan, “Kerajaan sejak masa pendiri Raja Abdulaziz dan bahkan hari ini memainkan peran besar dalam pelayanan Dua Masjid Suci dan melaksanakan proyek-proyek raksasa untuk memimpin para jemaah dengan keamanan dan kenyamanan.”
Pada hari Jumat (27/7/2018), juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar menuduh Arab Saudi menempatkan rintangan di jalan perjalanan haji jemaah Qatar. Ini disuga terjadi sebagai akibat dari boikot yang dipimpin Saudi sejak Juni 2018 terhadap Qatar.
BACA JUGA: Tolak Rencana Perdamaian AS, Arab Saudi Nyatakan Dukungan untuk Palestina
Alawwad membantahnya. Dia menegaskan bahwa tak ada ruang untuk politik dalam ibadah haji.
“Di sini tidak ada ruang untuk politisasi haji sebagai tempat ibadah di mana umat Islam bersatu dalam satu pakaian dan satu tempat dan pada satu tingkat, tidak ada perbedaan antara mereka dalam warna dan kebangsaan,” jelas Alawwad. []
SUMBER: MEMO