PALESTINA—Pabrik minuman ringan Al-Madina di Gaza terpaksa gulung tikar akibat blokade yang diberlakukan penjajah Israel. Pabrik ini tak mampu bertahan pasca Israel mengeluarkan keputusan menutup perlintasan penyeberangan Kerem Shalom, PIC melaporkan pada Kamis (2/8/2018).
BACA JUGA: Israel Larang Kiriman 500 Bahan Baku Industri Masuki Gaza
Sebelumnya Al-Madina berusaha untuk mengganti rencana alternatif agar bisa melanjutkan produksi, tetapi semua upaya untuk produksi tidak berhasil, sampai akhirnya pabrik berhenti total.
“Pabrik (Al-Madina) secara efektif telah tutup sejak sepekan yang lalu,” ungkap Direktur Humas Perusahaan Al-Madina, Ahed Mahdi.
Mahdi menyatakan penyesalannya atas keputusan itu akibat kebijakan penjajah Israel dan larangan masuk bahan mentah ke Jalur Gaza.
Mehdi menjelaskan bahwa manajemen perusahaan telah mengurangi tingkat pekerjaan sejak penutupan gerbang penyeberangan Kerem Shalom, sekitar tiga minggu lalu menjadi 70%, dan bekerja dengan cadangan bahan baku yang ada. “Tetapi penutupan gerbang secara terus-menerus memaksa pabrik berhenti total bekerja,” tegasnya.
Dia menyatakan bahwa sekitar 90 pekerja yang menanggung keluarga mereka, telah di-PHK untuk bergabung dengan “tentara pengangguran” di Gaza. Dia menjelaskan bahwa ada serangan secara jelas terhadap pabrik-pabrik nasional di Jalur Gaza.
BACA JUGA: Jamal Hidri: Akibat Blokade Israel, Pengangguran di Palestina Tertinggi di Dunia
Perusahaan Al-Madina bekerja dengan tiga macam untuk produksi minuman beroda, dua untuk ukuran 330 ml, dan satu untuk ukuran 1 liter dan 2 liter, selain itu juga memiliki satu jenis produksi air mineral untuk ukuran satu liter dan setengah liter.
Jalur Gaza adalah salah satu daerah yang mengkonsumsi minuman ringan, yang meningkat pada bulan-bulan musim panas terutama dari bulan Juni hingga Oktober. []
SUMBER: PIC