HAJI merupakan ibadah yang ada dalam rukun Islam. Namun, tak semua muslim mampu menjalankannya tersebab kemampuan baik fisik maupun materi.
Namun, muslim yang belum mapu berhaji tak perlu risau soal pahala. Meski tak bisa berangkat ke tanah suci, pahala yang setara dengan haji atau umrah masih bisa diraih loh.
Bagaimana caranya? Beberapa hadis dari Rasulullah SAW dan perkataan sahabat serta ulama mengungkapkam jawabannya.
BACA JUGA: Ini 6 Keutamaan Haji Berdasarkan Alquran dan Hadis
Inilah beberapa amalan yang dapat dilakukan seorang muslim yang belum mampu berhaji:
1. Berwudhu untuk Salat berjamaah.
Sayyiduna Abu Umaamah (ra) meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam berkata, “Seseorang yang memurnikan dirinya (yaitu, berwudhu) dan meninggalkan rumahnya untuk menghadiri sholat berjamaah, menerima hadiah seperti seorang Haji ketika Ihram, dan jika dia pergi untuk shalat-Dhuha, dia mendapat pahala dari ‘Umrah.” (Sunan Abi Dawud, Hadis: 559)
2. Shalat Ishraq
Sayyiduna Anas Ibnu Maalik meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam berkata, “Siapa pun yang mengerjakan shalat Fajrnya berjamaah, dan kemudian tetap duduk berdzikir (sekitar 15 menit setelah matahari terbit) setelahnya ia mengerjakan dua rakaat shalat (Ishraq), akan menerima pahala dari satu haji lengkap dan ‘Umrah ” (Sunan Tirmidzi, Hadits: 586)
3. Tholabul ilmi
Sayyiduna Abu Umaamah meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam berkata, “Siapa pun yang pergi ke Masjid untuk tujuan belajar atau mengajar Pengetahuan, menerima pahala setara haji mabrur.” (HRTabarani, Hadith: 7473, Targheeb vol.1 hal.104 & Takhreejul Ihyaa, Hadits: 4253)
4. Umrah di bulan ramadhan
Sayyiduna ‘Abdullah Ibnu’ Abbas telah meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam disahkan oleh Ummu sinan saat dalam perjalanan ke Haji. Dia bertanya, “Mengapa Anda tidak menemaniku untuk haji?” Dia berkata, “Kami hanya memiliki 2 unta, satu telah digunakan suami saya untuk berhaji bersamamu, dan yang lainnya diperlukan untuk mengangkut air.” Rasulullah shalallahu alaihi wa salam berkata, “‘Umrah di bulan Ramadan sama dengan pahala haji dengan saya.” (Sahih Muslim, Hadis: 1256)
5. Mengucap ‘Subhanallah’ 100 kali di pagi dan petang
Sayyiduna ‘Abdullah ibn’ Amr meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam berkata, “Dia yang membaca Subhanallah 100 kali di pagi hari dan 100 kali lainnya di malam hari adalah seperti orang yang melakukan haji 100 kali! ”
6. berbuat baik kepada orang tua
Sayyiduna Anas (meriwayatkan bahwa seorang pria datang ke Rasulullah shalallahu alaihi wa salam dan berkata, “Saya ingin berpartisipasi dalam Jihad, tapi saya tidak mampu.” Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bertanya apakah ada orang tuanya yang masih hidup. Lelaki itu menjawab, “Ya! Ibuku masih hidup.” Rasulullah shalallahu alaihi wa salam berkata, “Tunjukkanlah kepada Allah bagaimana kamu melayani dia. Jika Anda melakukannya (dengan sepatutnya) Anda akan menjadi seperti: Haji, seorang Mu’tamir (seorang yang melakukan ‘Umrah) dan seorang Mujaahid (seorang yang berjuang di jalan Allah).” (Abu Ya’la, Hadith: 2760, dan Tabarani, Targheeb, vol.3, pg. 315 & Mukhtasar Ithaaf, Hadits: 5721)
7. Menghadiri shalat ied
Beberapa Sahabat mengatakan, “Menghadiri shalat Idul Fitri sama dengan pahala Umrah, dan shalat Idul Adha sama dengan Haji.”
8. Menghadiri shalat Jum’at
Sa’id ibnul Musayyab berkata, “Menghadiri shalat jum’at lebih baik menurut saya daripada haji nafsu (sukarela).”
Hafiz Ibn ‘Asaakir juga telah mengutip kebaikan serupa melalui Imam Al-Awza’ie.
9. Shalat isya
Tabi’e yang andal, Uqbah ibn ‘Abdil Ghaafir berkata, “Mengerjakan shalat isya berjamaah sama dengan pahala haji, dan shalat Fajar sama dengan ‘Umrah’.
10. Memenuhi kebutuhan sesama Muslim
Imam Hasan Al-Basri berkata, “Anda memenuhi kebutuhan sesama muslim adalah lebih baik bagi Anda daripada satu Haji setelah yang lain!” (dikutip oleh Zabeedi di Sharhul Ihyaa, vol 0,6 pg.292)
11. Pemenuhan semua kewajiban.
Hafiz Ibn Rajab (Allah memberinya rahmat) menulis:
“Pemenuhan semua kewajiban itu dianggap lebih baik daripada Nafl (sukarela) Haji dan Umrah. Ini karena (Hadits di Sahih Bukhari yang menyatakan bahwa) cara terbaik untuk mencapai kedekatan kepada Allah adalah melalui tindakan wajib. Namun, banyak orang merasa mudah untuk melaksanakan haji nafl dan umrah, tetapi merasa sulit untuk memenuhi tanggung jawab lain (tindakan wajib) seperti pembayaran utang dan tugas-tugas lainnya.
BACA JUGA: Haji Mabrur, Apa Sajakah Ciri-cirinya?
12. Berpantang dari tindakan haram (terlarang) juga lebih berbudi luhur daripada Nafl Haji dll.
Beberapa shalafus shalih berkata, “Sedikit saja menjauhkan diri dari maksiat, lebih baik dari lima ratus (Nafl) Haji.”
Fudhail ibn ‘Iyadh mengatakan, “Tidak ada haji atau jihad yang lebih penting daripada melindungi lidah seseorang” yaitu melawan dosa.
13. Tindakan apa pun yang Baik selama 10 hari pertama Dhul Hijjah.
Hafiz Ibn Rajab menunjukkan:
“Jika Hadis telah berjanji bahwa setiap perbuatan baik yang dilakukan dalam 10 hari ini menggantikan bahkan imbalan Jihad, yang dianggap lebih baik dari Haji opsional juga, itu berarti semua yang baik dilakukan di hari-hari ini juga akan menggantikan hadiah haji opsional.” (Hal.390)
14. Menghabiskan waktu untuk mempelajari pengetahuan Islam.
Suatu ketika seorang ayah datang kepada Imam Muhammad bin Sahnun dan berkata, “Saya akan mencari nafkah sendiri dan saya tidak akan mengalihkan perhatian anak saya dari pelajarannya. Imam Ibnu Sahnun menjawab, “Apakah Anda tahu bahwa upah Anda untuk melakukannya akan lebih besar daripada (nafl) Haji, dan Jihad!” (Ma’alim Irshadiyyah dari Syekh Muhammad ‘Awwamah, hal.35)
MUSLIM VILLAGE