ISRAEL—Menteri pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan pada Selasa (7/8/2018) bahwa Suriah telah membangun pasukan darat terkuat. Lieberman menunjukkan tentara Presiden Bashar al-Assad telah pulih dari kekurangan tenaga kerja yang kritis pada awal perang.
Militer Suriah dihantam oleh pembelotan besar pada tahun-tahun pertama konflik, yang dimulai pada tahun 2011. Lalu pada 2015 Assad telah mengakui bahwa “kekurangan tenaga manusia” berarti tentara tidak dapat bertarung di mana-mana karena takut mengalami kekalahan.
BACA JUGA: Israel Tutup Rumah Sakit Darurat bagi Warga Suriah yang Terluka
Rusia campur tangan militer Suriah untuk mengubah gelombang perang dan telah membantu mempersenjatai dan melatih tentara Suriah. Iran juga mendukung Assad, mengirim penasihat militer dan mengerahkan milisi Syiah dari seluruh wilayah untuk mendukung pasukan Suriah.
Pasukan pro-pemerintah dalam konflik Suriah juga termasuk milisi lokal yang dibesarkan oleh Hezbollah Lebanon dengan dukungan Iran, termasuk Pasukan Pertahanan Nasional.
“Dari cara kita melihat militer Suriah, yang tidak puas dengan hanya mengambil alih semua wilayah Suriah tetapi secara tegas membangun sebuah pasukan darat baru yang lebih kuat. Hingga kekuatan militer Suriah akan kembali ke proporsi sebelumnya dan seterusnya,” kata Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman wartawan selama tur dari Dataran Tinggi Golan.
Israel terus memantau secara dekat kemampuan militer Suriah, musuh yang melawannya dalam tiga kali perang. Sebelum akhirnya Israel berhasil merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada tahun 1967 dan menguasainya.
BACA JUGA: Bashar Assad: Pasukan Rusia akan Bertahan Lama di Suriah
Assad yang kini mendapatkan kembali kontrol militer, Israel telah menyuarakan kekhawatiran bahwa ia mungkin menentang kesepakatan demiliterisasi Golan yang telah berusia 44 tahun.
Dalam pernyataan Twitter, Lieberman mengatakan bahwa tank-tank Israel yang telah ditempatkan di bagian-bagian dari dataran tinggi strategis yang diambilnya dari Suriah dalam perang 1967, adalah “kekuatan serangan Israel yang menghancurkan dan akan tahu bagaimana mempertahankan perbatasan dalam segala kemungkinan.”
Dalam sebuah wawancara pada Mei 2018, Assad telah mengatakan bahwa Suriah telah meningkatkan pertahanan udara dengan bantuan Rusia.
Golan telah mengalami pertempuran tank terbesar pada tahun 1967 dan perang Israel-Suriah berikutnya pada 1973. Lalu Israel merebut sisi Golan pada tahun 1981, dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional. []
SUMBER: MEMO