Oleh: Muhammad Satria Andhika
HASIL itu tergantung dari seberapa keras kita berusaha, dalam ikhtiar juga do’a-do’a terbaik. Jika hasilnya tidak sesuai dengan harapan, mungkin usaha kita belum maksimal.
Dan kita jangan pernah meremehkan apalagi merendahkan orang-orang yang belum berhasil dalam usahanya. Dalam hal apapun, posisikan diri kita jika menjadi mereka.
BACA JUGA: Jangan Pernah Tunda Kebaikan
Kita semua pasti tahu bahwa segala hal itu ada prosesnya, ada tahapan-tahapannya. Perubahan yang kecil dikalikan dengan rutinitas yang berkualitas, adalah sama hasilnya dengan perubahan besar. Maka tugas selanjutnya adalah memaksimalkan rutinitas yang berkualitas, agar terjadi perubahan besar yang kita inginkan.
Banyak dari kita yang sering sekali tidak sabar, ingin semua serba cepat, dengan hasil yang maksimal. Padahal Allah pun menciptakan alam semesta dan makhluk-Nya dengan sebuah proses, agar kita bisa mengambil pelajaran, yaitu untuk ‘dealing’ dengan yang namanya bersabar
Allah itu Perencana terbaik, kesetimbangan kita tidak terganggu oleh prosesnya kita tumbuh. Saat kita buru buru menginginkan segala sesuatu, justru kesetimbangan kita akan terganggu oleh kata “harus segera, harus cepat”, dan akhirnya justru perubahan itu tidak terjadi dengan baik.
Bersabarlah dengan prosesnya, setiap orang menjalani ‘proses’nya masing-masing. Kita semua demikian, jangan memandang hanya dari sisi ‘nilai’ yang diperoleh saja. Tetapi bagaimana prosesnya, maknai prosesnya. Kegagalan yang sesungguhnya adalah ketika kita sudah berhenti berusaha dan berdo’a.
BACA JUGA: Amalan yang Menambah Kebaikan
Banyak orang hebat yang ditempa dengan usahanya yang jatuh bangun. Bukan tentang, “berapa nilai yang didapat” namun tentang bagaimana kita bisa meninggikan kualitas diri dan bermanfaat dimanapun kita berada.
” Sesungguhnya Allah tidak merubah suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri .. ” – (QS.13 :11)
Karena itu, kalau saat ini kita mengalami kegagalan, jangan biarkan diri kita terpuruk berlama-lama, Allah itu Maha Bijaksana, Dia hanya meminta kita untuk belajar di ‘kelas’ yang dimana kita masih ‘lemah’ dan butuh perbaikan
Ingatkan kepada diri sendiri, dengan amanah ALLAH yang telah memberikan kesempatan untuk duduk di tempat dimana banyak orang yang memimpikan untuk berada di tempat kita sekarang. Apakah kita pantas mengeluh, apakah kita pantas menyerah, padahal Allah terlalu tahu soal kemampuan kita?
Jangan sampai mengecewakan diri sendiri, orang tua, orang-orang yang ingin berada disana, mereka yang tidak seberuntung kita. dan Allah. []