TEL AVIV—Ribuan orang Arab Israel pada Sabtu (11/8/2018) memprotes undang-undang “Negara Yahudi” di alun-alun Rabin di ibukota Israel, Tel Aviv.
Komite Tindak Lanjut Tingkat Tinggi untuk Warga Arab, yang mewakili warga Palestina yang tinggal di Israel, menyerukan protes sebagai tanggapan atas disahkannya undang-undang negara Israel oleh oleh Knesset bulan lalu (Juli 2018).
Aksi protes itu dihadiri oleh beberapa tokoh Palestina, termasuk mantan anggota parlemen Mohammad Barakeh, ketua Komite Tindak Lanjut untuk Urusan Arab, MP Jamal Zahalka, MP Masoud Ghanaim, dan Ketua Dewan Nasional Tokoh Masyarakat Arab Eva Illouz.
BACA JUGA: Kolumbia Akui Negara Palestina Merdeka, Israel Terkejut
“Ya untuk kesetaraan” dan “Tidak untuk hukum nasional [Yahudi]” demikian bunyi slogan-slogan di spanduk yang dipajang oleh pengunjuk rasa. Selain itu, mereka juga mengangkat bendera Palestina.
“Dasar dari demonstrasi hari ini adalah untuk mengarahkan pesan yang kuat bahwa hukum nasional akan dihapuskan,” kata Ghanaim kepada para demonstran, ‘Undang-undang ini yang menetapkan rezim apartheid di Israel akan dihapuskan dan kami akan menang.”
Barakeh memuji aksi tersebut dengan mengatakan, “Semua orang Arab dan Yahudi menghadiri aksi dalam jumlah ribuan untuk mencabut kejijikan hukum ini dan menghapus noda yang ditinggalkan oleh pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.”
Undang-undang mendefinisikan Israel sebagai negara Yahudi dengan “Yerusalem bersatu” sebagai ibukotanya. Ini juga telah mempromosikan bahasa Ibrani sebagai satu-satunya bahasa resmi, menghapus bahasa Arab sebagai bahasa resmi sambil mengakui “status istimewanya”.
BACA JUGA: Israel mulai Bangun Proyek Permukiman Yahudi Terbesar
Perundang-undangan yang baru ini berisiko semakin mengasingkan minoritas Arab yang berpendapat bahwa mereka sudah menghadapi diskriminasi dari orang Yahudi Israel dan pemerintah dan sudah merasa seolah-olah mereka adalah warga negara kelas dua.
Warga Palestina, yang memiliki kewarganegaraan Israel membentuk 21 persen dari populasi, dikenal sebagai orang Arab Israel dan memiliki keanggotaan di parlemen Israel, Knesset. []
SUMBER: MEMO