Oleh: Erna Ummu Azizah
Komunitas Peduli Generasi dan Umat
CINTA memang butuh pengorbanan. Ya, belum dikatakan cinta kalau buktinya tak ada. Kalau cuma bilang cinta, semua orang pasti bisa. Kalau memang cinta, tunjukkanlah, buktikanlah. Jangan sampai cuma ngaku-ngaku, itu namanya cinta semu alias palsu.
Tapi jangan pikir cinta itu hanya ke manusia saja ya. Cinta kepada Allah, tentu itu yang paling utama. Apalagi Allah itu kan yang menciptakan kita, Dialah yang Maha mengatur segalanya. Jadi kalau sampai lupa sama Allah, alias cinta kepadaNya cuma ngaku-ngaku, sungguh terlalu.
Sebenarnya, apa sih cinta itu? Sebegitu pentingkah hingga butuh pengorbanan? Hal ini telah dikemukan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullahu, ulama pakar hati, beliau berkata:
BACA JUGA: Mengapa Aku Mencintaimu
“Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan semakin kabur, definisinya adalah keberadaan cinta itu sendiri. Cinta tidak bisa digambarkan dengan gambaran yang lebih jelas dari perasaan cinta tersebut”. (Madarijus Salikin 3/11, Darul kitab Al-Arabi, Beirut, cetakan ketiga, Asy-Syamilah)
Jadi, biarlah cinta itu dirasakan oleh yang ingin merasakannya, karena definisinya tergantung orang yang merasakan dan gambarannya tergantung orang yang mampu menggambarkannya.
Namun, tidak ada salahnya kalau kita melihat apa saja definisi cinta yang telah didefinisikan oleh orang-orang yang berusaha menyelami makna cinta. Ada yang mendefinisikan cinta dengan ungkapan: “Barangsiapa yang mencintai, pasti akan banyak menyebut-nyebut/mengingat”
Maka tak heran jika ada seseorang yang begitu cintanya kepada Allah, hingga di hati dan pikirannya hanya Allah yang diingat. Dan menyandarkan segala perbuatannya semata mengharap ridho Allah Swt. Karena baginya bila Allah sudah bersamanya, siapa lagi yang harus ditakuti. Namun bila Allah menjadi musuhnya, kepada siapa lagi dia akan berharap.
Cinta memang butuh pengorbanan. Karena pengorbanan adalah pembuktian cinta. Begitu juga cinta kepada Allah. Lantas bentuk pengorbanan seperti apakah yang harus kita lakukan demi membuktikan cinta dalam peningkatan iman kita? Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31: “Katakanlah jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian”.
BACA JUGA: Mengapa Orang-orang Arab Mencintai Erdogan?
Dari ayat di atas menunjukan bahwa bentuk pengorbanan demi pembuktian cinta kita kepada Allah adalah dengan menjalankan perintah Allah dan berjalan di atas manhaj Rasulullah Saw. Sehingga apa-apa yang diajarkan oleh Rasulullah, ikutilah. Insya Allah jika Allah ridho, maka Allah pun akan cinta kepada kita.
Hanya saja berkorban di jalan Allah itu memang tak mudah, butuh kesabaran yang luar biasa. Tapi Insya Allah akan terasa ringan jika dilaksanakan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Menjadikan apa yang dimilikinya semata-mata titipan Allah yang siap dicurahkan demi meraih cintaNya. Waktu, tenaga, pikiran, perasaan, harta, bahkan jiwa.
Namun, jangan pernah merasa rugi. Allah yang Maha menjadi saksi, dan Dialah sebaik-baik pemberi balasan. “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.” (QS. At-Taubah: 111). Wallâhu a’lam bi ash-shawâb. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.