MALIK bin Dinar RA bercerita, bahwa ketika ia hendak pergi menunaikan ibadah haji, ia melihat seekor burung yang membawa sepotong roti di paruhnya.
“Demi Allah, saya akan memperhatikan burung itu dengan sepotong roti pada paruhnya,” ujar Malik bin Dinar RA dengan takjub.
Malik bin Dinar RA lantas bergegas mengikuti burung tersebut, ia melihat burung tersebut menghampiri seorang kakek yang terikat. Lalu burung itu menyuapi kakek tersebut dengan sepotong roti yang dibawanya.
BACA JUGA: Imam Bukhari, Hadits dan Sang Ibunda
Setelah itu, tiba-tiba burung tersebut pergi. Dan tak lama burung tersebut kembali dengan membawa air menggunakan paruhnya dan menuangkannya ke mulut kakek tersebut.
Malik bin Dinar RA mendekati sang kakek dan bertanya.
“Hai orang tua, apa yang terjadi padamu?” tanya Malik bin Dinar RA di samping sang kakek.
“Seluruh harta saya dirampas oleh perampok. Kemudian saya diikat di sini sudah lima hari dalam keadaan haus dan lapar. Tetapi, saya sabar dengan cobaan ini seraya berdoa, ‘Ya Allah yang selalu mengabulkan doa orang yang sedang kesusahan, saya sedang kesusahan ya Allah, kasihilah saya.’ Maka Allah pun mengutus burung ini.” Jawab sang kakek dengan suara lirih.
BACA JUGA: Wanita Tua dalam Gubuk
Setelah itu, Malik bin Dinar RA membukakan ikatan kakek itu dan mereka berjalan bersama untuk menunaikan ibadah haji. []
Referensi: 40 Kisah Pengantar Anak Tidur/Najwa Husein Abdul Aziz/Gema Insani Press/2006