PALESTINA—Badan Pengawas para Tahanan Palestina dilaporkan telah menuduh dinas penjara Israel membiarkan para tawanan ‘mati perlahan’ di dalam penjara. Menurut laporan, Israel telah mengabaikan kondisi para tawanan Palestina secara medis, menunjuk kehadiran 16 pasien di rumah sakit penjara Ramla.
Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Ahad (21/1/2018), komisi tersebut mengutip sebuah contoh kasus medis tahanan Gaza Yusri al-Mesri, yang divonis 20 tahun, mengatakan bahwa dia menderita masalah kesehatan yang serius, termasuk tumor hati dan prostatitis.
Mesri tidak diberi perawatan medis yang tepat dan satu-satunya obat yang diberikan kepadanya adalah obat penghilang rasa sakit.
Tahanan lain yang disebut Shaher Asha, dari Nablus, juga terbengkalai secara medis meski mengalami patah tulang serius di tulang belakang dan panggul serta batu ginjalnya. Dia sekarang berada di penjara Eshel yang telah mengurungnya selama 19 setengah tahun.
Ada sekitar 16 tahanan di rumah sakit penjara Ramla, menderita kepadatan penduduk yang berlebihan dan perawatan kesehatan yang buruk. Beberapa dari mereka telah berada di rumah sakit lebih dari 10 tahun, menurut laporan tersebut. []
SUMBER: PIC