FILIPHINA-Presiden Filiphina, Rodrigo Duterte pada hari Sabtu mengkritisi para pendukung hak asasi manusia karena mereka mengkritik perang, anti-narkoba namun mengabaikan penderitaan Muslim Rohingya di Myanmar.
“Lihatlah apa yang terjadi di Burma? Aung San Suu Kyi yang menerima hadiah Nobel Perdamaian gagal mengatasi krisis di Rohingya di mana ratusan orang telah terbunuh,” ucap Duterte.
Duterte menyebutkan, meskipun sudah menjadi berita internasional, kelompok hak asasi manusia tidak mengkritik Suu Kyi atas kegagalannya menyelesaikan krisis di Myanmar dimana Muslim Rohingya tertindas di sana.
Dilansir Anadolu Agency (10/9), mendapat kritikan tersebut, pihak Human Rights Watch (HRW) menjawab, bahwa mereka telah menanggapi krisis Rohingya.
Bahkan HRW mendesak PBB untuk mengadakan pertemuan darurat publik. Serta meminta PBB untuk mengingatkan bahwa pemerintah Myanmar akan mendapatkan sanksi berat. [Eka Aprila]