KISAH sahabat yang satu ini ialah seorang dari kalangan Anshar yaitu Abbad bin Bisyir ia sangat terkenal dengan ketakwaannya, keutamaannya itu sudah tersebar luas. Suatu ketika keberanian Abbad terkuak, dimana ia menjadi penjaga setia.
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW baru kembali dari suatu peperangan, karena hari menjelang malam beliau berhenti untuk istirahat seperti biasanya. Kemudian Rasul bertanya kepada para sahabat, “Siapakah yang siap menjaga pada malam hari ini?”
BACA JUGA: Ini Profil Singkat 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga
Lalu berdirilah Ammar bin Yasir dan Abbad bin Bisyir seraya menjawab pertanyaan Rasul, “Kami siap!”
Kemudian Rasulallah SAW memerintahkan kepada keduanya untuk pergi ke suatu bukit, dimana di bukit tersebiut ada jalan yang memudahkan musuh untuk masuk dan menyerang. Mereka berdua pun berjaga pada malam itu.
Ammar merupakan pemuda dari Muhajirin sedangkan Abbad dari kaum Anshar.
Setibanya di bukit, Abbad berkata kepada Ammar untuk berjaga dengan silih berganti. Yyng menjaga pertama ialah Abbad sedangkan temannya dipersilahkan untuk istirahat.
Akan tetapi jika ada musuh datang yang berjaga boleh membangunkan kawannya karena jika keduanya sama-sama berjaga kemungkinan besar Abbad dan Amir mengantuk.
Abbad pun mulai bertugas dan Ammar tidur, sambil bertugas Abbad melaksanakan shalat. Dari kejauhan musuh terus mengintai dan membidikkan anak panahnya kemudian melesat ke tubuh Abbad. Is tetap berdiri tegak.
Musuh melepaskan anak panahnya hingga tiga kali, tapi Abbad tetap tidak goyah untuk melakukan shalat dengan khusyu.
Setiap anak panah yang melesat di tubuhnya, Abbad cabut satu persatu dan melanjutkan shalatnya, ia ruku dan sujud dengn tenang. Setelah selesai shalat Abbad membangunkan ammar, musuh kemudian pergi mengira yang berjaga lebih dari satu.
BACA JUGA: 4 Abdullah Sahabat Nabi, Ini Keistimewaan Mereka
Ketika Ammar terbangun ia melihat Abbad penuh dengan darah dengan tiga bekas luka anak panah. Ammar berkata, “Kenapa kau tidak bangunkan aku?”
Abbad menjawab, “Ketika shalat tadi aku mulai membaca surat Al-Kahfi. Hatiku enggan ruku sebelum menyelesaikan surah ini. Aku mencemaskan keselamatan Nabi. Sehingga aku tidak ingat itu, tentu ku selesaikan surat itu sebelum ruku walau harus mati karenanya.”
Luar biasa sekali Abbad khusyu dalam shalat sehingga anak panah yang menusuk tubuhnya tidak terasa sakit. Maka dari itu kita ambil hikmahnya, walaupun banyak badai menerpa jangan sampai terganggu keimanan kita utamanya shalat, khusyu jangan sampai tergoyahkan oleh apapun itu. []
SUMBER: 99 KISAH MENAKJUBKAN SAHABAT NABI/THETY EZOKANZO/KALIL