ABDULLAH bin Ubay bin Salul adalah seorang tokoh dari suku Khazraj di Madinah yang dikenal sebagai gembong atau pemimpin kaum munafik pada masa Nabi Muhammad ï·º.
Sebelum kedatangan Islam, ia hampir diangkat menjadi raja di Yatsrib (Madinah), tetapi rencana itu terganggu setelah Islam menyebar dan Nabi Muhammad ï·º hijrah ke Madinah.
Peran dan Sikapnya Terhadap Islam
Berpura-pura Masuk Islam
Setelah kedatangan Nabi ï·º ke Madinah, Abdullah bin Ubay menyatakan masuk Islam, tetapi ia dan pengikutnya sebenarnya tidak tulus. Ia tetap menyimpan kebencian terhadap Islam dan sering berusaha melemahkan posisi Nabi ï·º.
BACA JUGA:Â Â Abdullah bin Ubay Tidak akan Selamat hanya karena Jubah Rasulullah
Fitnah dalam Perang
Dalam Perang Uhud, ia menarik pasukannya (sekitar 300 orang) dari barisan kaum Muslimin, yang menyebabkan kelemahan dalam pasukan Islam.
Dalam Perang Bani Musthaliq, ia menyebarkan fitnah dengan mengatakan bahwa kaum Muhajirin (Muslim dari Mekah) hanya menumpang dan akan merebut kekayaan kaum Anshar (Muslim Madinah).
Ia juga terlibat dalam menyebarkan fitnah terhadap Aisyah r.a. dalam peristiwa Haditsul Ifk, di mana ia menuduh Aisyah berselingkuh, meskipun akhirnya Allah menurunkan wahyu yang membebaskannya dari tuduhan itu.
Ayat Al-Qur’an Tentang Kaum Munafik
Abdullah bin Ubay sering kali menjadi alasan turunnya ayat-ayat yang membahas sifat dan keburukan kaum munafik, seperti dalam Surah Al-Munafiqun.
BACA JUGA:Â Umar Halangi Rasulullah Shalatkan Abdullah bin Ubay
Akhir Hidupnya
Abdullah bin Ubay meninggal dalam keadaan tetap munafik. Namun, karena Nabi Muhammad ï·º memiliki sikap lembut dan berharap kebaikan bagi umatnya, beliau tetap mendoakan dan memintakan ampunan untuknya, meskipun kemudian turun wahyu yang melarangnya (QS. At-Taubah: 80).
Abdullah bin Ubay adalah contoh nyata orang yang secara lahiriah tampak sebagai Muslim, tetapi dalam hatinya menyimpan permusuhan terhadap Islam. []