HARIitu, nasihat penuh kesan dan bercahaya dari Habibullaah secara spontan menembus hati dan seolah membuncah di benak salah seroang sahabat, Abdullah bin Umar.
“Sebaik-baik orang adalah Abdullah (ibnu Umar) seandainya ia mau melaksanakan shalat malam.” (HR. Muslim)
BACA JUGA: Pertemuan Dua Sahabat Nabi dari Zaman yang Berbeda
Jiwanya dihujani keimanan dan kecintaan kepada Rasulullah setelah kemudian mengamini nasihat tersebut dan tunduk.
Tak ayal, budaknya bernama Salim mengabarkan bahwa tuannya Ibnu Umar tak pernah lagi tidur malam hari, kecuali sebentar.
Rutin dan setianya mengerjakan shalat malam, Abdullah bin Umar pun diberi Laqab “Sahabat Malam”, seorang yang sentiasa bersahabat dengan malam hari, mengabdi kepada Dzat Yang Maha Kuasa. Saat dimana manusia tidur mengistirahatkan diri setelah lelah kegiatan siang.
BACA JUGA: Ibnu Abbas Menanyakan Satu Masalah kepada 30 Sahabat
Abdullah satu ini selalu menghidupkan malamnya dengan shalat, tilawah al-Qur’an atau berzikir kepada-Nya. Baik dalam safar maupun muqim. Hingga nyawa menuju kehadirat-Nya. []
Sumber: Hierah Syamsuddin/ 2013/ Para Abdullah di Sekitar Rasulullah/ Bandung: Khazanah Intelektual