Salah satu pelajaran paling dasar yang diajarkan di sekolah adalah menulis dan membaca. Dari sanalah kita menganal huruf-huruf seperti A, B, C, dan seterusnya. Kemudian kumpulan huruf tersebut dikenal pula dengan istilah abjad atau alfabet.
Jika diperhatikan masing-masing karakternya berbentuk unik. Bahkan dapat ditulis dengan cara dekoratif tanpa menghilangkan identitas karakter masing-masing. Hal ini menarik untuk ditelusuri. Bagaimana abjad tersebut bisa tercipta?
Abjad berasal dari bahasa Arab, sedangkan alfabet berasal dari Yunani. Menurut buku Ensiklopedia Anak Nasional, sewaktu orang belum bisa membaca dan menulis, mereka membuat goresan di pohon, dinding gua, atau batu besar guna menyampaikan pesan atau gagasan mereka. Bentuk-bentuk goresan tersebut berupa gambar atau simbol yang telah disepakati sebelumnya. Namun, cara ini kurang praktis karena seringkali menimbulkan miskomunikasi.
Sekitar 3.000 tahun yang lalu, penduduk pantai timur Mediterania mulai menyadari bahwa ada bunyi yang terdengar sama dalam setiap percakapan yang terjadi. Mereka lalu memilah bunyi-bunyian yang sama tersebut dan menandainya dengan lambang-lambang tertentu. Inilah awal dari terciptanya abjad.
Pada perkembangannya, kita mengenal beragam jenis huruf atau abjad seperti abjad Yunani, Roma, Rusia, Kanji Jepang, hijaiyah, dan lain sebagainya. Sedangkan, abjad yang biasa kita gunakan saat ini adalah abjad yang berasal dari Roma.
Pada hakikatnya simbol-simbol unik yang terbentuk menjadi huruf atau abjad tersebut, walaupun dibentuk dari budaya yang berbeda-beda, nyatanya sangat membantu manusia dalam proses komunikasi ataupun penyampaian pesan. Buktinya tulisan ini bisa terbaca bukan? []