POLANDIA sebagaimana Rusia termasuk sebagai negara dengan mayoritas Kristen. Interaksi dengan Islam terbilang minim kecuali dengan orang-orang muslim. Maka inilah pentingnya akhlak kita sebagai brand dakwah kepada orang-orang di luar Islam.
Petunjuk Allah jualah, lelaki bernama Abu Aisha berinteraksi dengan seorang muslim yang bernama Abdullah saat datang ke Norwegia. Brother ini yang membantu Abu Aisha mempersiapkan dokumen untuk bekerja. Dalam pikiran Abu Aisha siapalah beliau sampai-sampai mau membantu. Kenal akrab juga tidak. Hidup di Eropa memang terbilang individualis. Itulah mengapa para imigran terkesan hanya berkumpul dengan orang-orang dari negara yang sama.
Di beberapa negara Eropa, para pekerja dari Polandia hampir menyebar ke semua sektor dan terbilang pekerja dari negara lahir Abu Aisha selalu menduduki tingkat statistik teratas.
Tapi Abu Aisha justru tidak berkumpul dengan orang-orang Polandia dan sebaliknya mendekat ke perkumpulan orang Arab mengikuti brother Abdullah. Hidayah Allah memang luar biasa. Tingkah brother Abdullah yang mengerjakan shalat mengundang tanya. Belum selesai di situ, muncul dilema melihat tingkah beberapa orang Arab yang bertolak belakang dengan Islam.
Tapi justru pertentangan ini melahirkan kesadaran dalam benak Abu Aisha untuk mempelajari Islam lebih jauh bahwa Islam agama sempurna. Pemeluknya belum tentu. Dan Alhamdulillah, Allahu Akbar, perjalanan menuju Islam. Abu Aisha mengucap syahadat di tanah Viking, Norwegia.
Abu Aisha kemudian menikahi seorang muslimah Indonesia yang juga seorang penulis. Mereka dikarunia putri yang cantik. Namanya tentu Aisha. Aisha Pisarzewska. Nama Muslim dan Polandia yang cantik. Abu Aisha, lelaki mualaf itu yang sering mengucapkan “I’m Muslim. My brand is Manner (akhlaq).” []