KETIKA Abu Bakar Ash-Shiddiq merasa Makkah sudah tidak akrab lagi dengannya dimana ia mendapatkan gangguan di dalamnya, dan melihat kekejaman orang-orang Quraisy terhadap Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam dan sahabat-sahabat beliau, maka ia memohon izin kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam untuk berhijrah dan beliau pun memberikannya.
Kemudian Abu Bakar Ash-Shiddiq pun berhijrah dan dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Ibnu Ad-Daghanah, saudara Bani Al-Harits bin Bakr bin Abdu Manat bin Kinanah. Ketika itu, Ibnu Ad-Dughunnah adalah pemimpin orang- orang Ahabisy.
Ibnu Ishaq berkata: Ahabiys adalah anak-anak dari Harits bin Abdu Manat bin Kinanah dan Hun bin Mudrikah dan Bani Mushthaliq bin Khuza’ah.
BACA JUGA: Siapa Nama Asli Abu Bakar Ash Shiddiq?
Ada yang berkata bahwa nama Ibnu Ad-Dughunnah ialah Ibnu Ad-Dughainah.
Kemudian Ibnu Ad-Dughunnah berkata, “Kenapa engkau ingin pergi, wahai Abu Bakar Ash-Shiddiq?”
Abu Bakar Ash-Shiddiq menjawab, “Aku diusir oleh kaumku. Mereka menyakiti serta mempersempit ruang gerakku.”
Ibnu Ad-Dughunnah kemudian berkata, “Kenapa itu semua bisa terjadi?” Demi Allah, engkau hiasan keluarga, menolong orang yang berada dalam kesulitan, melakukan banyak kebajikan dan membantu orang miskin. Jangan pergi karena aku akan melindungimu.”
Kemudian Abu Bakar pulang bersama Ibnu Ad-Dughunnah.
Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq memasuki Mekkah, Ibnu Ad-Dughunnah menemui orang-orang Quraisy lalu berkata, “Wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya aku telah melindungi anak Abu Quhafah. Maka siapa pun tidak boleh menyakitinya sedikitpun.”
Orang-orang Quraisy pun mematuhinya. Abu Bakar mempunyai masjid di pintu rumahnya di Bani Jumah dan biasanya ia melakukan shalat di sana. Abu Bakar berhati lembut. Oleh karenanya apabila membaca Al-Qur’an, pasti ia terharu.
Anak-anak muda, para budak dan para wanita berdiri di tempat Abu Bakar karena kagum dengan postur tubuhnya.
Oleh sebab itulah beberapa orang Quraisy menemui Ibnu Ad-Dughunnah kemudian berkata, “Wahai Ibnu Ad-Dughunnah, engkau melindungi orang ini bukan untuk mengganggu kami kan? Sesungguhnya dia manakala shalat dan membaca apa yang dibawa Muhammad, maka kemudian ia menangis dan ditambah ia memiliki postur tubuh yang sungguh menawan. Kami khawatir anak-anak muda, wanita-wanita dan orang-orang lemah di antara kami terpengaruh olehnya. Oleh sebab itulah, nasihatilah Abu Bakar agar tidak keluar rumah dan melakukan hal semacam itu.”
Ibnu Ad-Dughunnah pergi kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq dan berkata kepadanya, “Hai Abu Bakar, perlindunganku bukanlah dengan maksud agar engkau mengusik kaummu. Sesungguhnya mereka tidak suka tempat engkau shalat dan merasa terganggu oleh perbuatanmu. Oleh sebab itu, berdiamlah di dalam rumahmu, dan berbuatlah apa saja yang engkau suka.”
Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata, “Bagaimana kalau perlindunganmu kukembalikan kepadamu dan aku lebih ridha dengan perlindungan Allah?”
Ibnu Ad-Dughunnah berkata, “Ya, cabutlah perlindunganku kepadamu!”
BACA JUGA: Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Makanan yang Tak Pernah Habis
Abu Bakar berkata, “Baiklah.”
Ibnu Ad-Dughunnah berdiri kemudian berkata, “Wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya anak Abu Quhafah telah mengembalikan perlindunganku kepadaku, maka terserah apa yang akan kalian lakukan pada sahabat kalian ini.”
Ibnu Ishaq menceritakan, Abdurrahman bin Al-Qasim bercerita kepadaku dari ayahnya, Al-Qasim bin Muhammad ia berkata:
Dalam perjalanannya menuju Ka’bah, Abu Bakar Ash-Shiddiq berjumpa dengan orang Quraisy yang jahil, orang itu melemparkan tanah ke atas kepala Abu Bakar. Kemudian Al-Walid bin Al-Mughirah atau Al-Ash bin Wail berjalan melewati Abu Bakar dan orang jahil berkata, “Engkau sendiri yang memilih keadaanmu seperti ini.”
Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata, “Ya Tuhan, betapa Penyayangnya Engkau. Ya Tuhan, betapa Penyantunnya Engkau. Ya Tuhan, betapa Penyantunnya Engkau.” []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media