ABU Bakar Ash-Shiddiq, salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga serta orang yang pertama dari umat Nabi yang akan masuk surga, memiliki kehormatan dan kepribadian yang mulia di masa Jahiliyah.
Abu Bakar Ash-Shiddiq tidak pernah menyianyiakan kehormatannya untuk hal-hal yang dipandangnya buruk saat itu.
Dalam salah satu riwayat disebukan, Abu al-Aliyah ar-Rayahi, berkata: “Saat berada di antara para sahabat Rasulullah, kepada Abu Bakar ditanyakan: “Pernahkah engkau minum minuman keras pada zaman jahiliyah?”
BACA JUGA: Enam Anak Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Keistimewaannya
Ia menjawab: ‘Aku berlindung kepada Allah dari perbuatan ini!’ ditanyakan: ‘Mengapa engkau tidak melakukannya?’ Ia menjawab: ‘Aku menjaga kehormatan dan kepribadianku sebab peminum minuman keras adalah orang yang menyia-nyiakan kehormatan dan kepribadiannya.’
Ar-Rayahi menceritakan bahwa perkataan itu sampai ke telinga Rasulullah lalu beliau bersabda: “Benar perkataan Abu Bakar. Benar perkataan Abu Bakar.”
BACA JUGA: Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Wanita Tua dalam Gubuk
Dalam riwayat lain, Abu Asakir meriwayatkan dengan sanad sahih dari Aisyah, berkata: “Demi Allah, Abu Bakar tidak pernah melantunkan satu syairpun pada zaman jahiliyah maupun zaman Islam. Ia dan Utsman juga tidak pernah minum minuman keras pada zaman jahiliyah”
Itulah kemuliaan orang yang memiliki kedudukan tinggi di mata Rasulullah, bahkan di zaman jahiliyahpun Abu Bakar Ash-Shiddiq menghindari hal-hal yang melawan fitrahnya. Secara sadar, ia memandang perbuatan-perbuatan tersebut tidak layak untuk dilakukan. []
SUMBER: CHANEL MUSLIM